Senin, 11 April 2011

psikologi

BELAJAR
Pengertian
Dampak dari setiap perbuatan belajar adalah terjadinya perubahan dalam aspek fisiologis dan psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis, misalnya dapat berjalan, berlari, dan mengendarai kendaraan, sedangkan dalam aspek psikologis berupa diperolehnya pemahaman, pengertian tentang apa yang dipelajari, seperti pemahaman dan pengertian tentang ilmu pengetahuan, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Dalam kegiatan belajar melibatkan aspek fisiologis atau struktur, yaitu otak dan aspek psikologis atau fungsi (berpikir). Beberapa pengertian tentang belajar dapat diketengahkan sebagai berikut.
a. Pengertian tradisional, "Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah
  pengetahuan" (Nasution, 1980).
b. Mengutip pendapat Ernest H. Hilgard, "Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang
  dilakukannya sebelum is belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya
  menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu" (Sumadi S., 1984).
c. Dalam pengertian singkat belajar adalah "A change behavior" atau perubahan perilaku
  (Sumadi S., 1984).
d. Mengutip pendapat Cronbach, "Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan
  dalam mengalami itu menggunakan pancaindranya" (Sumadi S., 1984).
e. Belajar adalah "Bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
  dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan" (Oemar
  H., 1983).
f. Belajar adalah "Proses perubahan dalam diri manusia" (Ahmadi A., 1999).
g. Belajar adalah "Usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup"
  (Notoatmodjo, 1997).

Kegiatan Belajar
Setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada perubahan pada diri individu, seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat meiigerjakan, dan dari semula tidak paham menjadi paham.
Perubahan yang terjadi pada diri individu tidak selalu diakibatkan perbuatan belajar, tetapi dapat disebabkan oleh proses pematangan, misalnya dapat berjalan, dapat duduk, dan dapat berlalu. Namun, ada perubahan yang terjadi bukan karena perbuatan belajar, yaitu pada saat keadaan terjepit, misalnya Si A karena dikejar anjing lari dan serta-merta memanjat pohon, padahal semula Si A sama sekali tidak dapat memanjat pohon.

Ciri-Ciri Kegiatan Belajar
a. Terjadi perubahan baik aktual maupun potensial pada diri individu yang belajar.
b. Perubahan diperoleh karena usaha dan perjuangan.
c. Perubahan didapat karena kemampuan bare yang berlangsung relatif lama.

Teori Belajar
Teori belajar atau konsep belajar, yaitu suatu konsep pemikiran yang dirumuskan mengenai bagaimana proses belajar itu terjadi. Menurut Notoatmodjo (1997) bahwa teori belajar dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Teori yang hanya memperhitungkan faktor yang datang dari luar individu (faktor,
  eksternal), dikenal dengan teori stimulus dan respons.
b. Teori yang memperhitungan faktor yang berasal dari dalam individu (faktor
  internal), maupun yang berasal dari luar individu (faktor ekstem), dikenal dengan teori
  transformasi.

Teori belajar yang termasuk ke dalam teori stimulus dan respons adalah teori asosiasi. Dalam teori ini belajar tidak lain adalah mengambil dan menggabungkan tanggapan (respons) karena rangsangan (stimulus), dengan jalan mengulang-ulang. Semakin banyak stimulus yang diberikan, makin banyak respons yang diperoleh.
Teori belajar yang termasuk ke dalam teori transformasi, yaitu:
a.Teori transformasi yang beflandaskan psikologi kognitif-Menurut Neisser
  (Notoatmodjo, 1997) bahwa proses belajar merupakan transformasi dari input,reduksi
  input, analisis input, disimpan, ditemukan kembali, dan dimanfaatkan.
b. Awal individu belajar adalah interaksi individu dengan dunia luar, masukan sensoris,
  diseleksi, masuk dalam memori, dan menyangkut domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

Beberapa teori belajar yang banyak dikemukakan para ahli, yaitu:

Konsepsi Spekulatif
Teori yang dikelompokan ke dalam konsepsi ini semata-mata hanya pendapat para ahli, tanpa dibuktikan melalui penelitian atau percobaan. Teori yang masuk ke dalam konsepsi ini adalah:
a. Pendapat ahli scolastic-Bahwa belajar itu pada intinya adalah ulangan, artinya bahwa belajar hakikatnya mengulang-ulang materi yang harus dipelajari, semakin Bering diulang maka materi tersebut makin diingat dan dikuasai.
b. Kontrareformas---Proses belajar yang menjadi pokok atau induk adalah "mengulangi". Semboyan yang terkenal adalah "repetitio est mater studiorum ".
c. Konsep psikologi daya atau faculty psych o logy-Pe lopo mya adalah Christain Van Volf. Menurut konsepsi ini,belajar tidak lain adalah usaha untuk melatih daya jiwa yang terdapat pada otak agar berkembang sehingga kita dapat berpikir, mengingat dengan cara menghafal, memecahkan soal, dan bermacam-macam kegiatan lainnya.
  Dasar teori ini adalah adanya anggapan bahwa jiwa manusia terdiri dari berbagai daya, seperti daya pikir, mengenal, mengingat, mengamati, daya khayal, dan daya merasakan. Daya ini dapat berkembang dan berfungsi dengan baik apabila dilatih secara berulang kali.
  Contoh:
  • Daya berpikir akan berkembang apabila pikiran digunakan untuk memecahkan soal.
  • Daya mengingat akan berkembang apabila mengulang-ulang hal yang sama.

Pendekatan Eksperimental
Pelopornya adalah Ebbinghaus. Teori ini tidak bersifat spekulatif belaka dalam mengemukakan pendapatnya, tetapi sudah melalui penelitian dan percobaan¬percobaan.
Dari penelitian dan percobaan tersebut, disimpulkan bahwa inti belajar adalah ulangan.

Teori Belajar Asosiasi
Pelopornya adalah Thorndike. Teori ini mengatakan bahwa jiwa manusia terdiri dari asosiasi bermacam-macam tanggapan yang masuk, yang terbentuk karena hubungan stimulus-respons.
Proses belajar pada intinya adalah penguatan antara stimulusrespons. Sifat belajar menurut teori ini adalah "Trial and error learning".

Classical Conditioning
Dinamakan juga Pavlonisme karena peletak tori ini adalah Pavlov. Inti penelitiannya sebagai berikut.

a. Eksperimennya menggunakan anjing yang telah dioperasi kelenjar ludahnya (glandula salivase) sehingga air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur. Apabila ada makanan, keluarlah air liur sebagai respons.
b. Percobaan selanjutnya adalah membunyikan bel terlebih dahulu sebelum diberikan makanan.
c. Percobaan dilakukan berulang kali dan ternyata hasilnya bunyi bel saja tanpa
memberikan makanan sudah dapat menimbulkan keluamya air liur secara refleks.

Dari perobaan tersebut, terjadi:
a. Bunyi bel = conditioning stimulus (CS) = perangsang bersyarat.
  Makanan = unconditioning stimulus (US) = perangsang tak bersyarat.
b. Keluarnya air liur karena bunyi bel disebut conditioning reflex
c. Keluarnya air liur karena makanan disebut unconditioning reflex.


Kesimpulan teori ini adalah segala sesuatu yang dipelajari dapat dikembalikan kepada stimulus dan respons. Mendidik pada dasarnya adalah memberikan stimulus tertentu yang menimbulkan respons yang kita inginkan. Hal ini hendaknya dilakukan berulang-ulang agar hubungan stimulus dan respons semakin kuat.

Behaviorism
Pelopornya adalah Watson. Pendapat yang dikemukakan, yaitu:
a. Teori stimulus dan respon-Apabila kita menganalisis tingkah lake yang kompleks, akan ditemukan rangkaian unit stimulus dan respons yang disebut refleks. Stimulus merupakan situasi objektif (seam dan sinar) dan respons adalah reaksi subjektif individu terhadap stimulus (mengambil makan karena lapar atau menutup pintu karena ada angin kencang).
b. Pengamatan dan kesan Adanya kesan motoris ditujukan terhadap berbagai stimulus.
c. Perasaan, tingkah lake, dan afektif-Ditemukan tiga reaksi emosional yang dibawa sejak lahir, yaitu: takut, mash, dan cinta. Perasaan senang dan tidak senang adalah reaksi senso-motoris.
d Teori Berpiki-Berpikir harus merupakan tingkah laku sensomotoris dan berbicara dalam hati adalah tingkah laku berpikir.
e. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan individu-Reaksi instinktif atau kodrati yang dibawa sejak lahir jumlahnya sedikit sekali, sedangkan kebiasaan¬kebiasaan yang terbentuk dalam perkembangan disebabkan oleh latihan dan belajar.

Operant Conditioning
Pelopornya adalah Skinner. Dalam teori ini disebutkan bahwa ada dua macam respons, yaitu:
a Respondent response (reflexive response atau respondense behavior)-Response ini ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu yang disebut electing stimuli yang sifatnya relatif tetap dan terbatas serta hubungan antara stimulus dan respons sudah pasti sehingga kemungkinan untuk dimodifikasi kecil, misalnya makanan yang menimbulkan keluarnya air liur.
b. Operant response (instrumental response atau instrumental behavior) Respons yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu, yang biasa disebut reinforcing stimuli atau reinforces. Perangsang tersebut memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme sehingga sifatnya mengikuti; Misalnya, seorang anak belajar, kemudian memperoleh hadiah sehingga ia akan lebih giat lagi belajar, berarti responsnya menjadi lebih kuatlintensif.
  Respons ini merupakan bagian yang terbesar daripada tingkah lake manusia dan kemungkinannya untuk dimodifikasi tak terbatas. Titik best teori Skinner terletak pada respons kedua ini.

Teori Gestalt atau Organis
Teori ini menyebutkan bahwa jiwa manusia merupakan suatu kesatuan yang bulat (holistik) bukan tanggapan. Jiwa manusia bersifat liidup dan dinamis atau aktif berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, belajar berarti bereaksi, mengalami, berbuat, berpikir secara kritis.
Dan teori ini dapat dikemukakan adanya beberapa asas belajar, yaitu: a. Keseluruhan lebih dari jumlah bagian-bagian.
b. Belajar tidak lain adalah proses perkembangan.
c. Belajar adalah reorganisasi pengalaman.
d. Belajar akan lebih berhasil apabila ada minat atau keinginan dan bertujuan. e. Belajar merupakan proses yang berlangsung terus-menerus.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
Terdapat tiga persoalan yang fundamental dalam setiap kegiatan belajar. Kegiatan belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari input, process, dan output.
a. Input-Berupa subjek belajar, sasaran belajar, atau individu itu sendiri yang memiliki latar belakang bermacam-macam.
b. Process-Di dalam proses belajar terjadi interaksi timbal balik dari berbagai faktor, yaitu: subjek belajar (peserta didik), pengajar atau fasilitator (guru, dosen, atau pembimbing), metode, alat bantu belajar mengajar (ABBM), dan materi atau bahan yang dipelajari.
c. Output-Keluaran berupa hasil belajar yang terdiri kemampuan baru atau perubahan baru pada diri subjek belajar, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat, dan dari tidak terampil menjadi terampil.

Menurut Notoatmodjo (1997) sesuai pendapat J. Guilbert bahwa faktor-faktor yang memengaruhi proses belajar meliputi:
a. Materi yang dipelajari Materi di sini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda.
b. Lingkungan-Terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar, ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan segala interaksinya, status, dan kedudukannya).
c. Instrumental- Terdiri dari perangkat keras/hardware (perlengkapan belajar dan alat bantu belajar mengajar) dan perangkat lunak/software (kurikulum, fasilitator, dan metode belajar).
d. Kondisi individu atau subjek belajar-Terdiri dari kondisi fisiologis (keadaan fisik, pancaindra, kekurangan gizi, dan kesehatan) dan kondisi psikologis (inteligensi, bakat, sikap, daya kreativitas, persepsi, daya tangkap, ingatan, dan motivasi).
  Faktor-faktor yang memengaruhi belajar juga dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.

Faktor internal atau endogen
Faktor ini berasal dari dalam diri individu, terdiri dari:
a. Faktor frsiologis:
• Kematangan fisik-Fisik yang sudah matang atau siap untuk belajar akan mempermudah dan memperlancar proses belajar atau sebaliknya.
• Keadaan indra-Keadaan indra yang sehat atau normal, terutama penglihatan dan pendengaran akan memperlancar dan mendukung proses belajar atau sebaliknya.
• Keadaan kesehatan-Kondisi badan yang tidak sehat termasuk kecacatan ataupun kelemahan, misalnya: kurang gizi, sakit-sakitan, kurang vitamin, gangguan bicara, atau cacat badan lain, akan menjadi kendala dan menghambat proses belajar atau sebaliknya.

b. Faktor psikologis:
• Motivasi-Belajar yang dilandasi motivasi yang kuat dan berasal dari dalam din' individu akan memperlancar proses belajar atau sebaliknya.
• Emosi Emosi yangstabil, terkendali, dan tidak emosional akan mendukung proses belajar. Sebagai contoh mahasiswa yang IQ-nya di atas rata-rata, tetapi emosinya labil sehingga menghadapi permasalahan kecil mudah marah, mudah putus asa, tidak tekun sehingga akan menghambat proses belajar atau sebaliknya.

• Sikap-Sikap negatif terhadap mata pelajaran,. facilitator, kondisi fisik, dan dalam menerima pelajaran, dapat menghambat atau kendala dalam proses belajar atau sebaliknya.
• Minat-Bahan pelajaran yang menarik minat akan mempermudah individu untuk mempelajari dengan sebaikbaiknya atau sebaliknya.
• Bakat-Seseorang yang tidak berbakat pada bidang tertentu, apabila memasuki jurusan atau mengikuti pelajaran yang tidak sesuai bakatnya akan menimbulkan hambatan dalam proses belajar atau sebaliknya.
• Inteligensi-Di antara berbagai faktor yang dapat memengaruhi belajar, faktor inteligensi sangat besar pengaruhnya dalam proses dan kemajuan belajar individu. Apabila individu memiliki inteligensi rendah, sulit untuk memperoleh hasil belajar yang baik atau sebaliknya.
• Kreativitas-Individu yang memiliki kreativitas ada usaha untuk memperbaiki kegagalan sehingga akan merasa aman bila menghadapi pelajaran.


Faktor eksternal atau eksogen
Faktor ini berasal dari luar diri individu, terdiri dari:
a. Faktor sosial, yaitu faktor manusia lain yang berada di luar diri subjek yang sedang belajar. '
• Orang tua-orang tua yang mampu mendidik dengan balk, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak, dan mampu menciptakan hubungan baik dengan anak-anaknya, akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar anak tersebut atau sebaliknya.
• Manusia yang hadir-Manusia yang hadir pada saat seseorang sedang belajar dapat mengganggu proses belajar, misalnya: Suasana rumah yang gaduh, sekitar kelas banyak anak bermain, atau suasana di sekitar rang kelas yang berisik.
• Bukcm manusia yang hadir-Dapat berupa film, video, VCD, atau kaset yang di putar sehingga dapat mengganggu individu yang sedang belajar.

b. Faktor nonsocial:
• Alat Bantu belajar mengajar (ABBM) yang lengkap akan membantu proses belajar atau sebaliknya.
• Metode mengajar yang memadai akan membantu proses belajar atau sebaliknya.
• Faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana, dan prasarana, dapat memengaruhi proses belajar.


PRINSIP BELAJAR EFEKTIF
a. Belajar harus mempunyai tujuan yang jelas dan terarah.
b. Tujuan belajar merupakan kebutuhan bukan paksaan oranglain.
c. Belajar harus disertai niat, hasrat, dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
d. Dalam mencapai tujuan belajar, pasti akan menghadapi bermacam-macam hambatan atau
  kendala sehingga perlu ketekunan berusaha.
e. Bukti bahwa seseorang sudah belajar ditandai adanya perubahan perilaku dari tidak tahu
  menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
f. Belajar akan memperoleh civil effect, disamping dari tujuan pokok.
g. Belajar adalah proses aktif sehingga perlu interaksi antara individu dan lingkungan.
h. Belajar akan lebih berhasil apabila berbuat atau melakukan sesuatu (learning by doing).
i. Belajar harus mencakup aspek knowledge, affective, dan psychomotor.
 j. Belajar perlu ada binibingan dan bantuan orang lain.
k. Belajar perlu "insight" atau "tilikan" atau pemahaman tentang hal-hal yang dipelajari
  sehingga diperoleh pengertian.
1. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar sesuatu yang dipelajari dapat dikuasai.
m. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila dapat menerapkan dalam bidang praktik
  sehari-hari.

HUKUM BELAJAR
Hukum kesiapan (law of readiness)
a. Seseorang yang sudah siap untuk belajar maka tindakannya akan memuaskan.
b. Seseorang yang sudah siap belajar apabila tidak mendapat kesempatan untuk
  melakukan, dapat menimbulkan gangguan maupun kekecewaan.
c. Seseorang yang tidak siap belajar apabila dipaksakan, akan dapat mengakibatkan
  gangguan maupun kekecewaan.

Hukum latihan (law of exercise)
Hubungan stimulus dan respons bertambah erat apabila sering digunakan, dan akan berkurang atau bahkan lenyap apabila jarang/ tidak digunakan. Oleh karena itu, belajar perlu diadakan ulangan, latihan, dan pembiasaan.

Hukum dampak (law of effect)
Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat apabila disertai oleh perasaan senang atau puas, tetapi menjadi lemah bahkan lenyap apabila disertai rasa tidak senang atau kecewa. Oleh karena itu, perlu membesarkan hati kepada individu yang belajar.

perasaan dan emosi - psikologi

PERASAAN DAN EMOSI


PERASAAN
Perasaan atau dalam istilah lain disebut "Renjana" adalah gejala psikis yang memiliki sifat khas subjektif yang berhubungan dengan pertiepsi dan thalami sebagai rasa senang¬tidak senang, sedih-gembira d alam berbagai derajat dan tingkatannya.
Setiap individu memiliki intensitas atau derajat perasaan yang herbeda walaupun menghadapi stimulus yang sama. Kualitas perasaan ditentukan oleh perasaan senang-tidak senang, gembira sedih, dan simpati-antipati. Perasaan dan emosi biasanya disifatkan sebagai keadaan dari diri individu pads suatu scat, misalnya seseorang merasa terharu melihat banyaknya warga masyarakat yang lertimpa musibah kebanjiran.

Pengertian
Menurut Maramis (1999), "Perasaan adalah nada perasaan menyenangkan atau tidak, yang menyertai suatu pikiran dan biasanya herlangsung lama serta kurang disertai oleh komponen fisiologik".

Perasaan adalah "Sesuatu tentang keadaan jiwa manusia yang dihayati secara senang atau tidak senang". .
Contoh:

• Perasaan menyenangkan: senang, bangga, kasih sayang, gembira, enak, lezat, keindahan, dan ketenangan.
• Perasaan tak menyenangkan: sedih, kecewa, sakit, gelisah, kacau, mual, dan busuk.

Menurut Kartono K. (1996), "Perasaan atau renjana adalah reaksi rasa dari segenap organisme psiko-fisik manusia". Sedangkan menurut Abu Ahmadi (1983), "Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif'.

Ciri-Ciri Perasaan
Setiap individu memiliki reaksi yang bersifat individual dalam menghadapi suatu keadaan, baik itu persepsi, perasaan, dan emosi. Oleh karena itu, antara sate individu dengan individu yang lain tidak ada yang memiliki perasaan yang persis sama. Perasaan memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:
a. Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi.
Contoh:
• Perasaan gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim sepakbola favoritnya menang.
• Dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena memikirkan trauma masa lalu.
• Dalam diri seseorang timbul perasaan senang dan damai karena menghayati lagu kesayangannya lewat VCD.
b. Perasaan sifatnya individual atau subjektif.
Contoh:
• Pada saat menonton pertandingan sepakbola, ada penonton yang bersorak gembira karena kesebelasan yang dijagokan dapat menjebol gawang lawan, tetapi di pihak lain ada yang sedih karena tim favoritnya kalah.
• Dalam keluarga, pada saat menanti anaknya belum pulang dari sekolah, si ibu mungkin cemas, tetapi si bapak mungkin tenang-tenang saja.
c. Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang.
Contoh:
• Seorang mahasiswa perasaannya senang karena nilai ujiannya balk.
• Seorang mahasiswa tidak senang kepada dosen yang cara mengajarnya tidak jelas.


Faktor yang Memengaruhi Timbulnya Perasaan
a. Keadaan jasmani atau fisik individu yang bersangkutan.
Contoh:
• Perasaan individu yang sedang sakit, lebih sensitif dibandingkan orang sehat.
• Perasaan individu yang pendek gemuk kebal terhadap kritik.
b. Struktur kepribadian individu memengaruhi individu dalam mengalami suatu perasaan.
Contoh:
• Individu yang berkepribadian introvert memiliki perasaan yang sensitif.
• Individu yang berkepribadian extravert kebal terhadap perasaan.
• Individu yang kepribadiannya mudah marah.
• Kepribadian peramah biasanya perasaannya halus.
c. Keadaan temporer pada diri individu atau bergantung pada suasana hati, individu yang
  sedang kalut pikirannya sangat peka terhadap perasaan dibanding orang yang normal.
 .
Intensitas Perasaan
Intensitas (tingkat dan kekuatan) perasaan bergantung pada hal-hal sebagai berikut. Intensitas perasaan persepsi lebih kuat dibanding tanggapan, fantasi, dan ingatan, misalnya perasaan saat bertemu dengan
a. saudara kandung yang sudah lama berpisah, intensitasnya lebih kuat dibanding perasaan yang timbul tatkala pal itu sudah menjadi kenangan.
b. Intensitas perasaan melalui pengamatan indra pembau dan pengecap intensitasnya lebih tinggi dibanding perasaan melalui penglihatan dan pendengaran, misalnya perasaan akibat mencium bau bangkai lebih intens daripada mendengar suara gaduh.
c. Intensitas dipengaruh faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu, perasaan saya apabila mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi sekarang, begitu mendengar alunan musiknya saja sudah ingin joget.
d. Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang atau sudah cukup lama, misalnya memutar VCD dengan lagu-lagu yang berulang¬ulang membosankan, perasaannya tidak senang dibanding pada saat pertama kali memutar VCD tersebut.

Dimensi Perasaan
Menurut Wund
Seperti dikemukakan oleh Bimo Walgito (1989), menurut Wund perasaan itu memiliki 3 dimensi, yaitu:
a. Perasaan senang dan tidak senang, misalnya seorang pasien merasa senang karena penyakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter atau seorang pasien merasa tidak senang di rawat di suatu rumah sakit karena pelayanannya jelekj
b. Perasaan excited atau inner feeling, yaitu perasaan yang dialami individu disertai perilaku atau perbuatan yang tampak, misalnya karena diterima masuk akademi keperawatan, perasaannya gembira disertai menari-nari.
c. Perasaan expectancy atau release feeling, yaitu perasaan yang masih dalam pengharapan atau memang betul-betul telah terjadi.
Contoh:
• Alangkah bahagia perasaan saya apabila kelak dapat meneruskan ke Sl Keperawatan setelah lulus D3 Keperawatan.
• Waktu saya dinyatakan diterima di D3 Keperawatan, perasaan saya betul-betul gembira sekali.

Menurut Stem
Sebagaimana dipaparkan oleh Bimo Walgito (1989), yang menyebutkan bahwa dimensi perasaan adalah:
a. Perasaan present, yaitu perasaan yang berhubungan dengan situasi aktual atau yang sedang terjadi, misalnya saya merasa senang karena scat ini anak saya bisa kuliah di Akademi Keperawatan.
b. Perasaan yang menjangkau maju, yaitu perasaan yang masih dalam pengharapan, misalnya alangkah gembiranya apabila kelak anak saya menjadi seorang dokter.
c. Perasaan yang berhubungan dengan waktu lampau, misalnya merasa sedih apabila mengingat masa lampu, sewaktu masih anak-anak yang penuh derita.

Jenis Perasaan
Menurut Max Scheler
Kartini Kartono (1996) mengemukakan bahwa menurut Max Scheler, perasaan itu ada 4 macam, yaitu:
a. Perasaan pengindraan/indriawi atau tingkat sensoris, yaitu perasaan yang berhubungan dengan beberapa pengamatan pengindraan, atau rangsangan jasmaniah, misalnya rasa nyeri, panas, dingin, pahit, asin, geli, dan bau.
b. Perasaan kehidupan vital, yaitu perasaan yang berhubungan dengan fungsi hidup atau kondisi jasmaniah, pencernaan makanan, pernapasan dan peredaran darah, termasuk juga perasaan insting, misalnya rasa lelah, segar, capek, haus, lapar, kurang enak badan, dan lesu.
c. Perasaan kejiwaan atau psikis, yaitu perasaan yang dapat diberi motivasi, misalnya rasa gembira, susah, sedih, takut, kecewa, simpati, bend, bahagia, tertekan, antipati, dan senang.
d. Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan kepribadian, penilaian, diri dan harga diri, misalnya perasaan harga din, perasaan percaya diri, putus asa, dan perasaan puas.

Menurut Kohnstam
Bimo Walgito (1986) juga men,uraikan pendapat Kohnstamm bahwa macam perasaan, yaitu:
melalui alat indra, misalnya pengamatan pengecapan, pengamatan bau, pengamatan pendengaran, dingin, papas, dap nyeri. Adapun yang termasuk ke dalam perasaan ini adalah lapar, haus, sakit, dap lelah.
b. Perasaan kejiwaan, dibedakan menjadi:
• Perasaan intelektual-Intelektual atau pikiran berasal dari bahasa Yunani, artinya intellect, yaitu perasaan yang timbul atau menyertai pekerjaan intelek dap memperkuat dorongan pengetahuan atau perasaan yang timbul atau menyertai apabila individu dapat memecahkan suatu persoalan/penemuan baru sebagai hasil kerja dari sudut intelektual.
Contoh:
• Dapat memecahkan soal hitungan.
• Memahami suatu pelajaran.
• Tidak memahami suatu pelajaran.
• Perasaan kesusilaan atau perasaan etis-Etis berasal dari bahasa Yunani ethica, yaitu perasaan yang timbul apabila individu menghayati hal-hal yang baik atau buruk, menurut norma-norma kesusilaan. Ukurannya adalah kata hati, hati nurani, atau conscience.
Contoh:
I . Berbuat sesuatu yang baik, kata hati kita adalah sesuai dengan norma¬norma yang dijunjung. tinggi oleh masyarakat, misalnya seorang perawat dalam mengabdikan dirinya semata-mata karena panggilan jiwa dap kemanusiaan adalah perbuatan yang mulia.
2. Berbuat sesuatu yang buruk, kata hati kita adalah bertentangan dengan norma masyarakat, misalnya ucapan seorang perawat sangat menusuk hati pasien yang dirawatnya.
• Perasaan keindahan atau aesthetica-Yaitu perasaan yang timbul apabila individu mengamati sesuatu yang indah atau jelek. Ukuran perasaan keindahan adalah cita rasa, yaitu ukuran yang dipergunakan pada waktu menganggap sesuatu indah atau jelek. •
Contoh:
• pemandangan di daerah Baturaden sangat indah.
• Arsitektur Candi Prambanan sangat indah dan bermutu tinggi.
• Betisnya indah bagaikan betis belalang.

Cita rasa dipengaruhi oleh:
1. Umur, yaitu semakin meningkat usia, cita rasa semakin berkembang.
2. Lingkungan hidup di sekitar kita, misalnya cita rasa musik antara suku bangsa satu dengan yang lain berbeda.
3. Mode yang sedang digemari saat itu. Apa yang dianggap bagus pada masa lalu, mungkin sekarang sudah ketinggalan zaman.

• Perasaan kemasyarakatan atau sosial-Yaitu perasaan yang timbul dalam diri individu, berkaitan dengan interaksi individu dengan orang lain. Dalam perasaan kemasyarakatan dapat berupa perasaan individu terhadap orang lain dap pengalaman individu dengan orang lain.
Contoh:
Simpati, empati, antipati, cinta, bend, persahabatan, permusuhan, cemburu, iri hati, persatuan dan kesatuan, egoisme atau mementingkan din sendiri, altruisme atau mementingkan orang lain, perasaan kebangsaan, dap chauvinisme.

• Perasaan harga diri-Yaitu perasaan yang menyertai harga diri individu. Perasaan memiliki harga din tinggi apabila orang mendapatkan penghargaan, sukses, atau sebaliknya, harga diri rendah apabila dalam kehidupan gagal.
Contoh:
• Seseorang memiliki harga diri setelah usahanya berhasil dap berkembang baik.
• Seorang mahasiswa memiliki harga din' yang tinggi karena menjadi bintang kampus.
• Seorang mahasiswa tidak memiliki harga diri karena kuliahnya kandas di tengah jalan dap sekarang jadi pengangguran.

• Perasaan ke Ketuhanan-Yaitu perasaan yang menyertai kepercayaan kepada Sang Pencipta (Tuhan yang Maha Esa) sebagai bentuk perasaan tertinggi, terdalam, mulia, dan teragung pada manusia. Perasaan ini membawa individu untuk berbuat baik, berbuat sholeh, melakukan perbuatan luhur, dan perbuatan suci. Perasaan lain, misalnya takjub terhadap kebesaran Tuhan, tawakal, tak kuasa, dan pasrah.

Secara umum
Secara umum macam perasaan meliputi perasaan kejasmanian (perasaan pengindraan dan perasaan vital atau biologis) dan perasaom kejnvaan (perasaan ketuhanan, kesusilaan, keindahan, kemasyarakatan [sosial], harga diri, dan intelektual).

EMOSI
Emosi dan motif merupakan perasaan yang mendasar, yang memiliki hubungan erat dan keduanya dialami individu. Emosi dapat mengarahkan perilaku individu seperti halnya motif dasar dan dapat menyertai perilaku termotivasi. Perbedaan emosi dan motif adalah:
a. Emosi dibangkitkan oleh peristiwa eksternal, sedangkan motif oleh peristiwa internal.
b. Emosi dibangkitkan oleh beberapa stimuli, sedangkan motif dibangkitkan oleh stimulus yang spesifik.

Pengertian
Emosi adalah "Manifestasi perasaan atau afek keluar dan disertai banyak komponen fisiologik dan biansannya berlangsung tidka lama" (Maramis, 1990). Emosi adalah "Suatu keadaan perasaan yang telah mielampaui batas sehingga untuk mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin terganggu" (Bimo Walgito, 1989). Sebagai contoh: ketakutan, kecemasan, depresi, dan kegembiraan.

Emosi dan Gejala Kejasmanian
Emosi sebagai gejala kejiwaan berhubungan dengan gejala kejasmanian. Apabila individu mengalami emosi, dalam diri individu itu akan terdapat perubahan¬perubahan dalam kejasmanian, misalnya ketakutan maka gejala kejasmanian yang tampak adalah muka pucat, dan jantung berdebar-debar.

Komponen Emosi
Menurut Atkinson R.L., dkk, komponen emosi terdiri dari:
a. Respons atau reaksi tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem otomatik, misalnya bila marah suara menjadi tinggi dan gemetar.
b. Keyakinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif, misalnya saya gembira sekali dapat diterima di Fakultas Kedokteran.
c. Ekspresi wajah-Apabila Anda merasa bend pada seseorang, mungkin akan mengerutkan dahi atau kelopak mata menutup sedikit.
d. Reaksi terhadap emosi, misalnya marah-marah menjadi agresi atau gembira hingga meneteskan air mata.

Rangsangan dan Emosi
Suatu emosi yang kuat dapat memengaruhi perubahan fisiologis. Seseorang yang sedang marah atau ketakutan dapat memengaruhi debaran jantung, pernapasan, aktifnya kelenjar keringat, merinding, sekresi air liur meningkat, dan mungkin kadar gula darah meningkat.

Teori Emosi
Teori ini untuk menjawab pertanyaan, apakah hubungan emosi dengan gejala kejasmanian. Apakah emosi yang menimbulkan gejala kejasmanian ataukah justru sebaliknya. Menurut Bimo Walgito (1989), teori emosi sebagai berikut.
a. Teori sentral-Dikemukakan oleh Cannon. Menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dialami individu, misalnya: Orang yang marah gejala kejasmaniannya meliputi jantung berdebar, pernapasan cepat, dan mata merah.
b. Teori Perifer-Dikemukakan oleh James-Lange. Teori ini merupakan kebalikan dari teori sentral. Gejala kejasmanian bukanlah akibat emosi yang dialami individu, tetapi emosi merupakan akibat gejala kejasmanian. Menurut teori ini, orang tidak menangis karena susah, tetapi sebaliknya, is susah karena menangis. Berdasarkan penelitian Sherrington dan Cannon, dikatakan bahwa pada umumnya teori perifer tidak tepat, dan menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat perifer, bukan yang bersifat sentral.
c. Teori Kepribadian-Dikemukakan oleh J. Linchoten. Teori ini mengatakan bahwa emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, ketika pribadi tidak dapat dipisah-pisahkan, antara jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah.


AFEK DAN EMOSI
Ak f'ek adalah perasaan yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol serta dikuasai oleh pikiran. Afek biasanya disertai reaksi jasmaniah, yaitu peredaran darah, denyut jantung, dan pernapasan bisa cepat atau menjadi lemah. Emosi adalah gejala kejiwaan yang berhubungan dengan kejasmanian.
Contoh :
• Orang yang sedang marah, mengambil, melempar, clan membanting benda dari sekitarnya, disertai mukanya merah, TD meningkat, dan gemetar.
• Anak yang fidak lulus ujian, menangis sampai kejang-kejang bahkan sampai pingsan, disertai muka pucat dan keluar keringat dingin.

Jenis Gangguan Afek dan Emosi
Afek dan emosi biasanya dipakai secara bergantian, dengan aspek-aspek yang lain pada manusia (proses berpikir, psikomotor, persepsi, ingatan) saling memengaruhi dan menentukan tingkat fungsi manusia itu pada suatu waktu.

Jenis gangguan afek dan emosi
a. Depresi atau melankolis
• Ciri-ciri psikologik, misalnya sedih, susah, murung, rasa tak berguna, gagal, kehilangan, tak ada harapan, putus asa, dan penyesalan yang patologis.
• Ciri-ciri somatik, misalnya anoreksia, konstipasi, kulit lembab atau dingin, TD dan Pols turun. Ada depresi dengan penarikan diri dan agitasi atau kegelisahan.
b.K ecemasan (ansietas):
• Ciri-ciri psikologik, misalnya khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tak aman, takut, dan lekas terkeiut.
• Ciri-ciri somatik, misalnya palpitasi (debaran jantung yang cepat/keras), keringat dingin pada telapak tangan, TD meninggi, peristaltik bertambah.

Kecemasan dapat berupa:
• Kecemasan yang mengambang (free floating anxiety)-Tidak ada hubungannya dengan pikiran.
• Agitasi-Kecemasan yang disertai dengan kegelisahan motorik yang hebat.
• Panik-Serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahan, kebingungan, dan hiperaktivitas yang tidak terorganisasi.
• Eforia-Rasa riang, gembira, senang, dan bahagia yang berlebihan.
• Anhedonia-Ketidakmampuan merasakan kesenangan.
• Kesepian-Merasa dirinya ditinggalkan.
• Kedangkalan-Kemiskinan afek dan emosi.
• Afek dan emosi yang tak wajar (tak 'patut atau tak wajar)-Tertawa terkikih-kikih waktu wawancara.
• Afek dan emosi yang labil-Tiba-tiba marah-marah atau menangis.
• Variasi afek dan emosi sepanjang hari-Perubahan afek dan emosi mulai sejak pagi sampai malam hari, misalnya pada psikosis-manik depresif, depresinya lebih keras pada pagi hari dan menjadi lebih ringan pada sore hari.
• Ambivalensi-Emosi dan afek yang berlawanan timbul bersama-sama terhadap suatu objek, hal, atau orang.
• Apatis--Berkurangnya afek dan emosi terhadap semua hal dengan disertai rasa terpencil dan tidak peduli. Dapat diartikan pula sebagai menurunnya kesadaran.
• Amarah-Kemurkaan atau permusuhan, yang ditandai sifat agresif.

Sakit Mental karena Gangguan Emosi
Biasanya terkait dengan neurosis, yaitu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikannya suatu konflik tak sadar. Sakit mental karena gangguan emosi antara lain:
a. Neurosis cemas-Kecemasan akan memobilisasi daya pertahanan individu. Kecemasan tidak ada kaitannya dengan benda atau keadaan, tetapi mengambang bebas.
Gejalanya: .
• Faktor somatik, misalnya napas sesak, dada tertekan, kepala seperti mengambang,
  linu, lekas
  capek, keringat dingin, dan palpitasi.
• Faktor psikologik, misalnya perasaan was-was, khawatir, dan bicara cepat
  terputus-putus.
b. Neurosis histerik-Fungsi mental dan jasmani hilang tanpa dikehendaki. Gejalanya: Kelumpuhan pada ekstremitas, kejang-kejang, anestesia, analgesia, tuli, buta, stupor, dan twilight state.
c. Neurosis fobik-Adanya perasaan takut yang.berlebihan terhadap benda atau keadaan, yang oleh individu disadari bukan sebagai ancaman.
d. Neurosis depresi-Gangguan perasaan dengan ciri-ciri semangat berkurang, rasa harga diri rendah, menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dan makan. Biasanya berakar pada rasa salah yang tidak disadari.
Gejalanya:
• Faktor somatik, misalnya perasaan tak senang, tak bersemangat, lelah, apatis, dan bicara pelan.
• Faktor psikologik, misalnya pendiam, rasa sedih, pesimistik, putus asa, malas bergaul dan frekuensi bekerja berkurang, tidak mampu mengambil keputusan, lekas lupa, dan timbul pikiran untuk bunuh diri.


v

Bio kimia

PERTEMUAN PERTAMA :
BIOKIMIA
• Aspek kimia dalam tubuh 1. Senyawa kimia dalam jasad hidup
2. Sintesis dan degradasi
• Aspek biokimia yang berpengaruh dalam reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan anak 1. Enzim dan koenzim (pengertian, jenis, cara kerja, sifat kinetic, regulasi dan aktivitas enzim)
2. ……


HUBUNGAN DAN PERAN BIOKIMIA DENGAN KEDOKTERAN/KEBIDANAN

MASALAH POKOK KESEHATAN
1. Pemahaman terhadap kesehatan & cara mempertahankan kesehatan
2. Pemahaman terhadap penyakit & terapinya secara efektif

BIOKIMIA MEMBERI SUMBANGAN BERHARGA TERHADAP PENYELESAIAN MASALAH POKOK TERSEBUT. MENGAPA ?

ILMU BIOKIMIA
  Asam Nukleat
 Protein Lipid Karbohidrat
 
 
 Penyakit genetik
 Anemia sel sabit Arterosklerosis Diabetes M.
ILMU KEDOKTERAN


SEMUA PENYAKIT MEMPUNYAI DASAR BIOKIMIAWI

1. Penyebab fisik : trauma mekanik, suhu yang tinggi atau rendah, perubahan mendadak dalam tekanan atmosfer, radiasi, shock listrik
2. Penyebab kimia dan obat-obatan : senyawa toksik tertentu, preparat obat,dll
3. Penyebab biologis : virus, ricketsia, bakteri, fungsi, bentuk parasit yang lebih tinggi
4. Kekurangan oksigen : perubahan sirkuasi darah, penurunan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen, keracunan pada enzim-enzim oksidatif dll
5. Penyebab genetic : congenital, molekuler
6. Reaksi imunologi : anafilaksis, penyakit autoimun
7. Gangguan keseimbangan gizi : defisiensi gizi, kelebihan gizi
8. Gangguan keseimbangan hormonal : defisiensi hormonal, reproduksi hormone berlebihan


PENGGUNAAN BIOKIMIA DALAM PEMERIKSAAN PENYAKIT

 PENGGUNAAN CONTOH
1. Mengungkap penyebab fundamental dan mekanisme terjadinya penyakit Demonstrasi yang memperlihatkan sifat cacat genetic pada penyakit kistik fibrosis
2. Menunjukkan pengobatan yang rasional serta efektif berdasar hasil no. 1 di atas Penggunaan diet rendah fenilalanin untuk mengobati fenilketonuria
3. Membantu dalam menegakkan dianosis penyakit yang spesifik Penggunaan enzim Kreatin Kinase MB (CKMB) plasma untuk membantu penyakit infark miokard
4. Sebagai pemeriksanaan screening untuk diagnosis dini penyakit-penyakit tertentu Penggunaan Tiroksin Darah (TSH) untuk diagnosis hipotiroidisme congenital neonatal
5. Memantau perjalanan penyakit tertentu Penggunaan enzim alanin aminotransferase (ALT) plasma utk memantau penyakit hepatitis
6. Menilai respon penyakit terhadap terapi Pemeriksaaan kadar antigen untuk pasien yang mendapat terapi karena kanker colon



TUBUH MANUSIA TERSUSUN DARI BEBERAPA UNSUR YANG MEMBENTUK MAKROMOLEKUL

UNSUR UTAMA TUBUH :

1. KARBON
2. HIDROGEN 3. OKSIGEN
4. NITROGEN

UNSUR PERSENTASE UNSUR PERSENTASE
KARBON 50 KALIUM 1
OKSIGEN 20 SULFUR 0.8
HIDROGEN 10 NATRIUM 0.4
NITROGEN 8.5 KHLOR 0.4
KALSIUM 4 MAGNESIUM 0.1
FOSFOR 2.5 BESI 0.01


BIOMOLEKUL BESAR DAN KOMPLEKS DARI TUBUH MAKHLUK HIDUP YAITU : ADN, ARN, PROTEIN, POLISAKARIDA, DAN LEMAK

BIOMOLEKUL UNSUR PEMBANGUN FUNGSI POKOK
ADN Deoksinukleotida (ribose yang kehilangan –OH pada C ke 3) Bahan genetik
ARN Ribonuleotida Template untuk sintesis protein
PROTEIN Asam Amino Aktivitas enzimatik dan hormonal
POLISAKARIDA (GLIKOGEN) Glukosa Sumber energi yang langsung atau tersimpan sementara (jangka pendek)
LIPID ASAM lemak Penyusun membrane sel dan cadangan makanan (jangka panjang)

URUTAN KEKOMPLEKSAN BIOMOLEKUL
Molekul sederhana
Molekul bahan pembangun
MAKRO MOLEKUL
Organel dan agregat Supramolekul
SEL
CO , H2O, NH3, Dll Asam amino, gula sederhana,
Nukleotida,
Asam lemak PROTEIN,
Polisakarida,
Asam inti,
lipida Komponen sel: membrane inti, RE, lisosom dll


BIOMOLEKUL DISINTESIS DAN DIDEGRADASI MELALUI AKTIVITAS BIOKIMIAWI TUBUH

SINTESIS DAN DEGRADASI UNSUR/SENYAWAAN TERJADI DALAM SEL

  DALAM SEL
PROSES
 KATABOLISME
ANABOLISME
REAKSI
REDUKSI
OKSIDASI
PERTUKARAN DAN PENGANGKUTAN ZAT

KELUAR ORGANEL/ SEL / TUBUH
MASUK ORGANEL/ SEL / TUBUH







ENZIM

FOCUS BAHASAN :
Pengertian, jenis, cara kerja, sifat kinetic, regulasi dan aktivitas enzim

A. PENGERTIAN :
Asal kata ENZIM = En-zyme yang berarti ragi (yeast) = KERJA/SATUAN KERJA (ERGON)….. mulai dikenal Tahun 1877
Enzim adalah PROTEIN yang khusus disintesis sel untuk BIOKATALISATOR reaksi-reaksi dalam sel/tubuh makhluk hidup
ENZIM disintesis dalam sel, tetapi komponen penyusunannya diperoleh dari luar (makanan/minuman….. bervitamin)
ENZIM yang dikeluarkan dari dalam sel disebut EKSO-ENZIM.
ENZIM yang tetap tersimpan dalam sel disebut ENDO-ENZIM.
ENZIM dalam melaksanakan fungsinya sering butuh KO-FAKTOR.
KO-FAKTOR berikatan dengan enzim.
IKATAN ko-faktor dengan enzim yang bersifat TIDAK TETAP disebut GUGUS PROSTETIK.
IKATAN ko-faktor dengan enzim yang bersifat TETAP disebut KO-ENZIM.
ENZIM tersusun atas dua komponen yaitu BAGIAN YANG TERMOLABIL disebut APO-ENZIM dan BAGIAN YANG AKTIF disebut PROSTETIK/KO-ENZIM








B. JENIS ENZIM :

Klasifikasi (tatanama) jenis enzim didasarkan pada NAMA SUBSTRAT YANG DIKATALISIS (contoh: sakarase, proteinase, dll) atau NAMA JASAD HIDUP PENGHASIL ENZIM (contoh: papain, fisin, dll), atau JENIS REAKSI PADA PROSES KATALISISNYA.

Klasifikasi yang STANDART adalah berdasar JENIS REAKSINYA.
ADA 6 JENIS ENZIM:

1. OKSIDOREDUKTASE Untuk reaksi-reaksi oksidasi dan reduksi: Dehidrogenase, Oksidase
2. TRANSFERASE Untuk pemindahan gugus fungsional: Transaminase, Kinase
3. HIDROLASE Untuk reaksi hidrolisis :
Esterase, Peptidase, Fosfatase
4. LIASE Untuk penambahan ikatan rangkap:
Fumarase
5. ISOMERASE Untuk reaksi isomerasi (pembuatan senyawaan padanan): Alanin rasemase
6. LIGASE Untuk penempelan ikatan/senyawaan:
Alanin sintetase


TABEL JENIS DAN FUNGSI ENZIM

NO JENIS ENZIM FUNGSI / PERAN
1. OKSIDOREDUKTASE
(Reaksi reduksi–oksidasi)

→→→→→ a. Bekerja pada

— CH — OH
 
a. Bekerja pada ∣
— C = O
 
c. Bekerja pada ∣
— CH = CH —
 
d. Bekerja pada ∣
— CH — NH2
 
e. Bekerja pada ∣
— CH — NH —
f. Bekerja pada NADH, NADPH
 

2. TRANSFERASE
(Pemindahan gugus fungsional) a. Gugus satu –karbon
b. Gugus aldehida atau keton
c. Gugus asil
d. Gugus glikosil
e. Gugus fosfat
f. Gugus yang mengandung Sulfur (S)
3. HIDROLASE
(Reaksi Hidrolisis) a. Ester
b. Ikatan glikosida
c. Ikatan peptide
d. Ikatan C-N lain
e. Anhidrida asam
4. LIASE
(Penambahan ikatan rangkat atau kebalikan reaksi tersebut) a.

— C = C —
 
b. ∣
— C = O
 
c. ∣
— C = N —

5. ISOMERASE Reaksi isomerasi
6. LIGASE
(Pembentukan ikatan dengan pembelahan ATP) a. Pembentukan ikatan C-O
b. Pembentukan ikatan C-S
c. Pembentukan ikatan C-N
d. Pembentukan ikatan C-C



KO-ENZIM
Ko-enzim identik dengan VITAMIN. Sebagai Ko-faktor ada unsur yang dapat diperoleh/disusun dari dalam tubuh, tetapi tak sedikit yang tidak dapat disusun tubuh hewan/manusia sehingga perlu memasukkan dari luar berupa vitamin.

NO KO-ENZIM VITAMIN FUNGSI
1. Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) Asam Nikotinat (NIASIN) Redoks
2. Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phosphat (NADP) Asam Nikotinat (NIASIN) Redoks
3. Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) Riboflavin Redoks
4. Flavin Mononukleotida (FMN) Riboflavin Redoks
5. Tiamin Pirofosfat (TPP) Tiamin Oksidatif dekarboksilasi
6. Piridoksal fosfat Piridoksin (vit.B6) Transaminasi dan rasemase
7. Koenzim A Asam Pantotenat Transfer gugus asil
8. Biotin biotin Transfer CO2
9. Koenzim B12 Kobalamin (vit.B12) Transfer gugus fungsional

C. CARA KERJA ENZIM :
Enzim dalam bekerja dipengaruhi oleh :
SUHU, KEASAMAN (pH), KONSENTRASI ENZIM, KONSENTRASI SUBSTRAT

D. SIFAT KINETIK ENZIM :
1. Enzim berfungsi sebagai katalisator
2. Enzim itu suatu protein
3. Enzim itu spesifik (khusus)
4. Enzim suatu koloid
5. Enzim dapat bekerja bolak-balik
6. Enzim jumlahnya tidak perlu banyak (cukup)
7. Enzim tidak tahan panas
8. Enzim bekerja baik pada pH tertentu





Kinetika reaksi enzim berbeda dengan katalisator buatan manusia.
FUNGSI KHUSUS ENZIM adalah :
1. Menurunkan energi aktivasi: suatu zat A oleh fungsi enzim akan berubah menjadi zat B jika zat A mendapatkan energi yang cukup sehingga berada dalam keadaan aktif yang akhirnya dapat berubah menjadi zat B
2. Mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang optimal TANPA mengubah besarnya tetapan keseimbangannya: kecepatan reaksi enzim diukur dari jumlah substrat yang dapat diubah dalam waktu tertentu. Penghitungan kecepatan reaksi enzim digunakan tetapan MICHAELIS-MENTEN. Kecepatan reaksi enzim dipengaruhi oleh (1) pH, (2) suhu, (3) konsentrasi enzim maupun substrat, dan (4) adanya inhibitor/PENGHAMBAT. INHIBITOR ada 2 macam yaitu : inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Contoh inhibitor adalah Racun Cyanida dan Sulfida
3. Mengendalikan reaksi : tanpa enzim tidak ada reaksi biokimia lebih lanjut

E. REGULASI & AKTIVITAS ENZIM :
Enzim bekerja dengan regulasi tertentu. Regulasi enzim dilakukan dengan dua cara : (1) Mekanisme umpan balik, (2) Pengendalian genetic melalui SINTESIS PROTEIN dalam sel.
SELENGKAPNYA BACA LITERATUR : David S. Page. Prinsip-Prinsip Biokimia. Edisi Kedua. Hal. 133-140

NEGATIVE-POSITIVE MECHANISM










SINTESIS PROTEIN : CENTRAL DOGMA
PERTEMUAN KEDUA

• Aspek biokimia yang berpengaruh dalam reproduksi kesehatan ibu, janin, bayi dan anak 2. Oksidasi biologi & senyawa berenergi tinggi : proses oksidasi, peran enzim/ko-enzim & logam dlm.oksidasi biologi, transfer electron dlm. Sel, hubungan rantai respirasi dengan senyawa fosfot ber-energi tinggi, oksidasi H dlm mitokondria, struktur & fungsi mitokondria, proses transfer electron di mikrosom, proses REDOKS dlm sel darah merah
3. Siklus Kreb sebagai rangkaian oksidasi lengkap bahan makanan: sumber ostetik Ko.A, fungsi emfibolik sklus Kreb, pembentukan energi dlm siklus Kreb.


OKSIDASI BIOLOGI dan
SENYAWA BERENERGI TINGGI



MANFAAT PELAJARAN INI BAGI ANDA :
Memahami bahwa pada kasus keracunan polutan dan obat serta zat karsinogenik sering digunakan terapi dengan pemberian oksigen pada penderita. Zat-zat tersebut dimetabolisme oleh enzim OKSIGENASE dalam system sitokrom P-450 di mitokondria, yang merupakan salah satu enzim oksidoreduktase









PROSES OKSIDASI BIOLOGI:
Reaksi Oksidasi biologi selalu diikuti reaksi reduksi.
Oksidasi TIDAK selalu menggunakan Oksigen, misal Dehidrogenasi.
1. Pengertian : Oksidasi adalah proses pengeluaran electron …… lawannya reduksi yaitu proses penerimaan electron. Contoh : ion feri dioksidasi menjadi ion fero, reaksinya sebagai berikut :
 
 

Fe2+ Fe3+

ion fero ion feri

2. Reaksi REDOKS (REDUKSI & OKSIDASI) memerlukan enzim OKSIDOREDUKTASE
3. Oksidasi biologi pada makhluk hidup tingkat tinggi MUTLAK memerlukan adanya OKSIGEN. Pada makhluk tertentu (bakteri anaerob) mampu melakukan oksidasi biologi tanpa Oksigen bebas. (INGAT KONSEP ORGANISME AEROBIK dan makhluk hidup ANAEROBIK)
4. Kemampuan suatu senyawaan melakukan pertukaran electron (memberi atau menerima electron) disebut sebagai POTENSIAL REDOKS (dinyatakan dalam satuan volt)
5. Enzim/Ko-enzim dan Logam yang berperan dalam oksidasi biologi ialah :

ENZIM / KO-ENZIM LOGAM
1. OKSIDASE
2. DEHIDROGENASE
3. HIDROPEROKSIDASE
4. OKSIGENASE Mg, Fe

6.

Materi Akbid USG

USG ( Ultrasonography)
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.

Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah “suara ultra” termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.
Tampak dalam sonogram seorang bayi dalam kandungan ibunya.

Kegunaan
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Ultrasonografi medis digunakan dalam:
* Kardiologi; lihat ekokardiografi
* Endokrinologi
* Gastroenterologi
* Ginekologi; lihat ultrasonografi ginekologik
* Obstetrik; lihat ultrasonografi obstetrik
* Ophthalmologi; lihat ultrasonografi A-scan, ultrasonografi B-scan
* Urologi
* Intravascular ultrasound
* Contrast enhanced ultrasound [ sumber : Wikipedia ]
EEG ( Electroenshepalography)

EEG atau elektroensepalografi adalah metode untuk merekam aktivitas listrik pada otak dengan cepat dan aman. Aktivitas simultan beribu-ribu neuron dalam otak bisa dideteksi dan direkam menggunakan menempatkan beberapa elektroda pada scalp.
Apa perhatian yang sesungguhnya? adalah bagaimana otak bereaksi pada kejadian-kejadian di luar ( seperti bunyi, dering atau gambar) dan memisahkannya dari aktivitas listrik biasa. Berikut contoh gambar aktivitas otak.




USAHA (KERJA) DAN ENERGI
Konsep fisika dalam dinamika yang juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan pengaruh luar (gaya) dengan keadaan gerak benda, selain hukum Newton adalah konsep usaha (kerja) dan energi (tenaga). Bedanya dengan konsep hukum newton, usaha dan energi adalah besaran skalar. Karena itu, untuk beberapa kasus, konsep usaha-energi dapat lebih mudah digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda akibat pengaruh luar (gaya).
——————————————————-
Usaha
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan adalah hasil kali skalar vektor gaya dan vektor perpindahan benda, hasil kali komponen gaya dalam arah gerakan dan besar perpindahan titik tangkap gaya tersebut :
W=F cos θ Δx = Fx Δx
dengan θ adalah sudut antara vektor gaya dan vektor perpindahan benda.
Energi
Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan gerak, misal orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut :
1. Transformasi energi : energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin
2. Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap
3. Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik
4. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan

Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi angin, energi nuklir dan energi kimia. Bagi tubuh manusia energi didapatkan dari nutrisi makanan. Satuan energi dalam standar internasional adalah Joule. Berkaitan dengan energi nutrisi biasanya digunakan kalori atau Kilokalori (Kkal), dimana 4,2 Joule setara dengan 1 kalori.

BIO-AKUSTIK
Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi – gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu ? dan apa hubungannya dengan telinga? Adakah manfaat gelombang bunyi dalam kesehatan?
Ini dasarnya dulu….
Gelombang

Gelombang adalah fenomena perambatan gangguan, yaitu perambatan energi. Arah perambatan ini dapat merambat dalam satu dimensi (misalnya gelombang simpangan tali ), dua dimensi (misalnya gelombang permukaan air ), dan tiga dimensi (misalnya gelombang bunyi di udara ).
Berdasarkan arah rambat, gelombang dibedakan menjadi:
• Gelombang Longitudinal yaitu arah rambat gelombang sejajar dengan arah gerak partikel-partikel medium.
• Gelombang Transversal yaitu arah rambat gelombang tegak lurus dengan arah gerak partikel-partikel medium.
Berdasarkan mekanismenya, gelombang dibedakan:
• Gelombang mekanis yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran mekanik.
• Gelombang elastik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran-besaran elastisitas.
• Gelombang permukaan dalam zat cait yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran permukaan cairan.
• Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran listrik dan magnetik.
Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara akan membuat partikel-partikel udara bergerak osilasi (lokal) saja.
Bunyi & Gelombang Bunyi
Konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan indera pendengaran (telinga). Frekuensi yang didengar manusia adalah f = 20 _ 20000 Hz (audible frequency). Jenis gelombang bunyi yang lain adalah Ultrasonic f > 20000 Hz dan infrasonic f < 20 Hz.
Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal yang berada dalam daerah pendengaran kita yaitu 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz dan dalam perambatannya membutuhkan medium, mediumnya dapat berupa zat padat, cair dan gas.
Cepat gelombang bunyi di udara pada suhu 0oC atau 273K adalah sekitar 331,3 m/s.
Gaya2 pada Tubuh
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
#Gaya pada tubuh >>> dapat kita ketahui ex gaya berat tubuh.
#Gaya dalam tubuh >>> seringkali td disadari ex Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan statis:
Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil
Alat Pengukur Tekanan Darah

Saya kira hampir semua orang pasti pernah diperiksa tekanan darahnya. Mungkin ada yang bertanya dalam hati, “Bagaimana ya kok bisa tekanan darah diukur?”. Sebenarnya prinsip kerjanya sederhana. Bagi yang pernah belajar fluid Statics di mata kuliah Mekanika Fluida mungkin bisa memperkirakannya dengan baik. Berikut ini saya coba paparkan secara singkat bagaimana prinsip pengukuran tekanan darah tersebut. Gambar dan penjelasan ini saya ambil dari ebook Fundamentals of Fluid Mechanics yang dibuat oleh Bruce R. Munson, Professor of Engineering Mechanics at Iowa State University since 1974, Donald F. Young, Anson Marston Distinguished Professor Emeritus in Engineering, is a faculty member in the Department of Aerospace Engineering and Engineering Mechanics at Iowa State University, dan Theodore H. Okiishi, Associate Dean of Engineering and past Chair of Mechanical Engineering at Iowa State University. Mohon maaf para Mr di atas, saya belum ijin untuk menampilkannya di sini, boleh ya…
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
Prinsip U-Tube Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya dengan pada titik 1. Tekanan di titik 2 adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3, yaitu h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3, dapat dituliskan sebuah persamaan :

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas, pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan, karena berat dari gas sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlaku persamaan :

Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h2 adalah tinggi cairan merkuri pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri.
Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku :
Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat siku dan ‘bebatan kain bertekanan’ yang mengikat lengan. Tujuan bebatan kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri di lengan jadi terhenti. Pada saat tekanan dalam bebatan kain dilepaskan perlahan-lahan, dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi melalui pembuluh darah arteri, maka dari stetoskop akan terdengar suara wussshhhh…(suara sedkit menghentak). Hal itu merupakan pertanda untuk ‘mencatat’ penampakan ukuran pada manometer, yang merupakan tekanan darah systolic. Dan seterusnya sampai suara (wushhh…) tidak terdengar kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat dari displai manometer).
Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal, tidak setelah berolahraga):
* Systolic : kurang dari 120 mmHg (2,32 psi atau 15 kPa)
* Diastolic : kurang dari 80 mmHg (1,55 atau 10 kPa)
Fluida Newtonian
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Fluida Newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan. Viskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan besar tegangan geser dan gradien kecepatan pada persamaan

dengan
τ adalah tegangan geser fluida [Pa]
μ adalah viskositas fluida – suatu konstanta penghubung [Pa•s]
 adalah gradien kecepatan yang arahnya tegak lurus dengan arah geser [s−1]
Perbedaan karakteristik akan dijumpai pada fluida non-newtonian. Pada fluida jenis ini, viskositas fluida akan berubah bila terdapat gaya yang bekerja pada fluida (seperti pengadukan).
Pengantar Materi Hidrodinamika

Kajian Hidrodinamika dalam Fisika Kesehatan dapat ditemukan juga dengan istilah yang mengacu pada pembahasan yang sama, yaitu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir disebut hidrodinamika.
Kalau qt tinjau tubuh manusia memiliki sebelas sistem organ utama, yaitu :
-sistem integumen (kulit, rambut, kuku, dan beberapa kelenjar),
-sistem endokrin (kelenjar yang tidak berpembuluh, seperti tiroid dan adrenalin),
-sistem limfatik (kelenjar, node limfa, limfa, dan pembuluh limfa),
-sistem pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung, usus, dll),
-sistem urinari (ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra),
-sistem reproduksi (ovarium, testis, sel reproduksi, juga kelenjar-kelenjar dan pembuluh-pembuluhnya),
-sistem sirkulasi (jantung, darah, dan pembuluh darah),
-sistem respirasi (saluran udara dan paru-paru),
-sistem saraf (otak, sumsum tulang belakang, saraf periferi, dan organ sensori),
-sistem skeletal (tulang dan tulang rawan), dan
-sistem muskular (otot tulang).

tetapi, Kajian Hidrodinamika qt lebih difokuskan pada zat cair (darah dalam sistem sirkulasi) dan gas (O2 dan CO2 dalam sistem respirasi). Sistem urinari baru di singgung sedikit.

Konsep Fisika yang paling mendasar dalam kajian ini adalah massa jenis zat (rho) dan tekanan (P) yang secara umum mendasari perhitungan tentang aliran fluida di dalam pembuluh, diantaranya tekanan darah, perhitungan membran kenyal, bahkan hukum-hukum yang berlaku di kajian ini, diantaranya adalah hukum kontinuitas, bernoulli, Poiseuille, Stokes, Dalton, dan Boyle.
Kajian ini akan Aq suguhkan dalam sub-bahasan sebagai berikut:
1. Teori Dasar Fisika tentang Fluida
2. Aliran Laminer & Turbulensi
3. Sistem Sirkulasi Darah
4. Viskositas
5. Tekanan Darah Sistemik & Rata-rata
6. Alat Pengukur Tekanan
7. Sistem Respirasi
8. Mekanika paru-paru
9. Hukum-hukum Fisika dalam Pernafasan
10. Efek Tekanan Barometrik terhadap Kesehatan
11. Alat ukur Volume Paru-paru










Biomekanika dan Kinesiology, serta Hubungan gerakan kinematik, kinetik, linier, dan angular dengan sagittal, frontal dan tranverse plane
Pengertian Biomekanika dan Kinesiology

1. Biomekanika
adalah bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi anatara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Dalam biomekanika, prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Ilmu ini adalah sebuah penerapan dari hokum mekanik untuk mendeskripsikan gerakan manusia, juga sebuah ilmu yang mempelajari gaya yang bekerja dan dihasilkan pada tubuh manusia beserta efeknya pada lapisan, cairan ataupun material yang digunakan untuk keperluan diagnosis, perawatan dan penelitian.
Ilmu ini juga merupakan ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip kerja mesin untuk memahami kerja mekanis tubuh dan bahwa eksistensi manusia ditentukan oleh kemampuan mobilitasnya yang diakibatkan oleh pemakaian gaya-gaya otot untuk menghasilkan gerakan.
perbedaan mengenai analisis gerakan pada manusia bisa dilihat pada gambar berikut:
Dari skema di atas bisa dilihat bahwa Bidang ilmu biomekanik terdiri dari dua macam gerakan, yaitu kinematik, dan kinetik.
a. Kinematik
Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan percepatan, tanpa memperhatikan penyebab gerakan.
b. Kinetik
Berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja gaya-gaya tersebut.
Baik gerakan kinematik maupun kinetik dibedakan menjadi dua macam gerakan yaitu:
a. Gerakan linear
adalah gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama.
b. Gerakan angular
adalah gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama. Gerakan ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi.
2. Kinesiologi
adalah ilmu tentang gerakan manusia. Kinesiology merupakan ilmu multi disiplin dalam pemeriksaan kesehatan physical, emosional, mental dan spiritual. Suatu cara diagnosis dengan tes uji tekan otot dan pemanfaatan getaran energi / gelombang electromagnet dalam tubuh.
Penemu kinesiology adalah Dr. George Good Heart D.C. ahli Chiropractor tahun 1964 di Amerika. Dalam kinesiology kemudian berkembang beberapa aliran yakni: Specialized kinesiology, Behavioural kinesiology, Educationak kinesiology, Bio kinesiology, Manual kinesiology, Transformational kinesiology, Clinical kinesiology
Adapun manfaat dari hasil kerja kinesiology yaitu:
Mengetahui keseluruhan kondisi kesehatan organ tubuh atau sistem organ dalam metabolisme suatu zat dalam tubuh.
Mengetahui kondisi imunitas/ kekebalan tubuh dan seluruh gangguan alergi yang dialami.
Mengetahui keseimbangan vitamin dan mineral dalam tubuh.
Mengetahui keseimbangan hormonal tubuh.
Mengetahui respon tubuh terhadap zat, obat bahkan makanan, sehingga diketahui zat/ obat/ makanan apa saja yang cocok untuk tubuh.
Dapat mengetahui gangguan mental dan emosional, stress dan depresi yang mengganggu kesehatan tubuh.
Mengetahui tingkat kesehatan tubuh, baik yang normal ataupun yang menderita suatu penyakit, akut maupun kronis.
Membantu ketepatan suatu diagnosa dan terapi kasus kesakitan serta respon tubuh (alergi/tidak atau cocok/tidak) terhadap suatu bahan/zat/obat.
B. Hubungan gerakan kinematik, kinetik, linier, dan angular dengan sagittal, frontal dan tranverse plane.
Note: Coronal Plane disebut juga Frontal Plane
• Sagittal plane
Terminologi: Istilah ini berasal dari bahasa Latin Sagitta kata, yang berarti “panah”. Gambar anak panah menembus tubuh dan lewat dari depan (anterior) ke belakang (posterior) pada parabola lintasan akan menjadi salah satu cara untuk menunjukkan penurunan istilah..
Sagittal axis: . Sagital sumbu: sumbu sagital sumbu tegak lurus terhadap bidang sagital, yaitu sagital sumbu koronal terletak pada plane. ]
Coronal (atau frontal) axis: sumbu koronal sumbu tegak lurus terhadap bidang koronal, yaitu sumbu koronal terletak pada bidang sagital. Ekstensi dan fleksi adalah gerakan anggota badan di bidang sagital.
Jadi, Sagital Plane Yaitu bidang yg sejajar dengan bidang median. Bidang ini membelah tubuh menjadi belahan kiri dan kanan.
Contoh gerakan sagittal adalah flexi dan ekstensi, seperti mengangkat lengan tangan di depan, membengkokkan punggung ke depan dan ke belakang, mengangkat dan menurunkan kaki di depan, dan mengangkat jari kaki.
• Frontal plane
Yaitu bidang yang tegak lurus pada bidang median dan sejajar dg sumbu panjang badan. Bidang ini membelah tubuh menjadi belahan anterior adan posterior atau muka dan belakang. Gerakan frontal plane dapat terjadi sekitar suatu sambungan ( sendi ). Karakteristik gerakan frontal plane di sambungan meliputi gerakan abduksi dan adduksi pada paha, jari dan tangan, gerakan fleksi pada kepala dan punggung, gerakan inverse dan eversi pada ka
• Transverse plane
Yaitu bidang melintang yang tegak lurus pada sumbu panjang badan. Bidang ini membelah tubuh menjadi belahan atas dan bawah. Contoh gerakan transverse plane adalah pada sambungan ( sendi ) membujur di perputaran uas-ruas tulang belakang, bahu, dan sambungan pinggul serta pronation dan supination lengan bawah.
• Hubungan gerakan kinematik, kinetik, linier, dan angular dengan sagittal, frontal dan tranverse plane
Biomekanika terdiri dari dua jenis gerakan yaitu, kinematik dan kinetik. Baik kinematik maupun kinetik terdiri dari dua jenis gerakan yaitu gerakan linear, yaitu gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama dan gerakan angular yaitu gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama. Gerakan ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi. Sedangkan bidang yang membagi katerogi gerakan tubuh terdiri dari tiga bidang yaitu sagittal plane yang membelah tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, frontal plane yang membelah tubuh menjadi bagian depan dan belakang serta transverse plan yang membelah tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
Hubungan yang terjadi di sini adalah analisa kinematik maupun kinetik dibedakan berdasarkan alur gerakannya menjadi gerakan linier dan angular dimana wahana gerakan dalam tubuh untuk semua gerakan tersebut dibagi dengan suatu pengelompokan ke dalam sagittal plane, frontal plane dan transverse plane


Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
(Sel-Sel Syaraf dan Sel Otot Jantung)
Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.
Historis…Yunani Kuno : Batu amber digosok dapat menarik benda kecil seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa yunani, electron = amber)
Gilbert, 1600, dokter istana Inggris –> electric (membedakannya dgn gejala kemagnetan)
Du Fay, 1700, tolak menolak – tarik menarik –> resinous (-), vitreous (+)
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif. Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan bermuatan negatif
Luigi Galvani,1786, periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor katak dengan metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat melalui saraf katak sehingga otot2nya berkontraksi.
Kemudian hari : Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam konduktor.
Millikan, 1869 – 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes minyak Millikan
Muatan elektron e = 1,6 10-19 C
Bagaimana Kelistrikan & Kemagnetan di bidang Medis ??
Sistem Saraf :
 (1)
Sistem saraf Pusat :
otak, medulla spinalis & saraf perifer.
Saraf perifer –> serat saraf yg mengirim informasi sensoris ke otak/medulla spinalis. (disebut saraf afferent)
Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan informasi dari otak/medulla spinalis ke otot dan kelenjar
(2) Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini mengatur aktivitas alat-alat dalam (visceral) yang dalam keadaan normal di luar kesadaran dan control volunter,misalnya jantung & sirkulasi, usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar, berkeringat dan ukuran pupil
Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis
—————————————————————-
Struktur dasar sistem saraf & neuron/sel saraf.
Fungsi: menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.
Sel Saraf istirahat
Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat di dalam sel dan ion positif tepat diluar membran sel

Di dalam sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein
Sel saraf menggunakan difusi pasif dan transportasi aktif unt uk mempertahankan distribusi ion melalui membran sel.
Membran sel istirahat (tidak ada impuls listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel drpada di dalam sel
–> dalam sel lebih negatif drpd di luar sel.
Potensial Didalam sel +70 mV, diluar sel 0 mV, beda potensial=-70 mV
Rangsangan Sel Saraf
Potensial sel saraf istirahat dapat diganggu oleh:
1. Rangsangan Listrik
2. Kimia
3. Fisis/mekanik
 Jika ada impuls –> butir2 membran akan berubah dan ion2 Na+ akan masuk dari luar sel ke dalam sel.
Sehingga: didalam sel akan menjadi kurang negatif ( lebih positif) drpd di luar sel, dan potensial membran meningkat.
Keadaan ini disebut DEPOLARISASI.
Gangguan ini sedikit mempengaruhi potensial membran, dan cepat kembali pada nilai istirahatnya= -70 mV.
Rangsangan kuat –> depolarisasi dari -90mV menjadi -50 mV ( potensial ambang), maka perubahan potensial menjadi terbuka.
Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah banyak, sehingga menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ –>perubahan potensial listrik menjadi +40mV
Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup selama 1 ms sampai membran tidak dapat dirangsang lagi.
Perubahan transien pada potensial listrik diantara membran disebut potensial aksi.
Setelah mencapai puncak mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat mengembalikan ion Na+ ke luar sel –> potensial membran istirahat
Untuk mengukur potensial listrik :
– EKG (elektro kardiografi) –> jantung
– EEG (elektro ensevalo grafi) –> otak
– EMG (elektromiografi) –> otot, dl









Tekanan dalam Fluida
• Tuesday Dec 30,2008 07:57 AM
• By san
• In Fluida Statis
 Pengantar
Pernahkah dirimu meminum es teh atau es sirup ? wah, jangankan es teh, semua minuman botol dan minuman kaleng pernah disikat saking kehausan, botol dan kalengnya juga dijilat… hehehe.. pisss.. maksud gurumuda, pernahkah dirimu meminum minuman menggunakan pipet alias penyedot ? kalau belum, segera meluncur ke warung atau toko terdekat dan bilang saja pada pelayan toko atau warung makan : “pak/bu.. boleh pinjam pipet sebentar ?…” Jangan lupa bawa uang receh untuk membeli seandainya permintaan anda di tolak. Setelah ada pipet, silahkan pergi ke ruang makan, ambil segelas air bening dan lakukan percobaan kecil-kecilan berikut ini… biar lebih keren, kali anda minum air putih (atau air bening ?) menggunakan pipet alias penyedot.. Nah, air putih kini terasa lebih nikmat. Setelah puas minum, sekarang coba anda masukan pipet tadi ke dalam gelas yang berisi air, lalu angkat kembali pipet tersebut. Apa yang anda amati ? biasa saja tuh.. Oke.. sekarang, silahkan masukan pipet sekali lagi ke dalam gelas yang berisi air. Setelah itu, tutup salah satu ujung pipet (ujung pipet yang berada di luar gelas) menggunakan jari telunjuk anda. Nah, coba dirimu angkat pipet itu sambil tetap menutup lubang pipet bagian atas. Sulap fisika dimulai… aneh bin ajaib. Air terperangkap dalam pipet ? kok bisa ya ? waduh… bagaimanakah saya menjelaskannya ? gampang…. Ingin tahu mengapa demikian ? mari kita pelajari pokok bahasan Tekanan dengan penuh semangat. Setelah mempelajari pokok bahasan tekanan, dirimu akan dengan mudah menjelaskannya. Selamat belajar ya
Konsep Tekanan pada Fluida
Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana arah gaya tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :

< ![endif]-->
P = tekanan, F = gaya dan A = luas permukaan. Satuan gaya (F) adalah Newton (N), satuan luas adalah meter persegi (m2). Karena tekanan adalah gaya per satuan luas maka satuan tekanan adalah N/m2. Nama lain dari N/m2 adalah pascal (Pa). Pascal dipakai sebagai satuan Tekanan untuk menghormati om Blaise Pascal. Kita akan berkenalan lebih dalam dengan om Pascal pada pokok bahasan Prinsip Pascal.
Ketika kita membahas Fluida, konsep Tekanan menjadi sangat penting. Ketika fluida berada dalam keadaan tenang, fluida memberikan gaya yang tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya. Misalnya kita tinjau air yang berada di dalam gelas; setiap bagian air tersebut memberikan gaya dengan arah tegak lurus terhadap dinding gelas. jadi setiap bagian air memberikan gaya tegak lurus terhadap setiap satuan luas dari wadah yang ditempatinya, dalam hal ini gelas. Demikian juga air dalam bak mandi atau Air kolam renang. Ini merupakan salah satu sifat penting dari fluida statis alias fluida yang sedang diam. Gaya per satuan luas ini dikenal dengan istilah tekanan.
Mengapa pada fluida diam arah gaya selalu tegak lurus permukaan ? masih ingatkah dirimu dengan eyang Newton ? nah, Hukum III Newton yang pernah kita pelajari mengatakan bahwa jika ada gaya aksi maka akan ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi berlawanan arah. Ketika fluida memberikan gaya aksi terhadap permukaan, di mana arah gaya tidak tegak lurus, maka permukaan akan memberikan gaya reaksi yang arahnya juga tidak tegak lurus. Hal ini akan menyebabkan fluida mengalir. Tapi kenyataannya khan fluida tetap diam. Jadi kesimpulannya, pada fluida diam, arah gaya selalu tegak lurus permukaan wadah yang ditempatinya.
Sifat penting lain dari fluida diam adalah fluida selalu memberikan tekanan ke semua arah. Masa sich ? Untuk lebih memahami penjelasan ini, silahkan masukan sebuah benda yang bisa melayang ke dalam gelas atau penampung (ember dkk) yang bersisi air. Jika air sangat tenang, maka benda yang anda masukan tadi tidak bergerak karena pada seluruh permukaan benda tersebut bekerja tekanan yang sama besar. Jika tekanan air tidak sama besar maka akan ada gaya total, yang akan menyebabkan benda bergerak (ingat hukum II Newton)
Pengaruh kedalaman terhadap Tekanan
Pada penjelasan di atas, gurumuda sudah menjelaskan kepada dirimu tentang dua sifat fluida statis (fluida diam), yakni memberikan tekanan ke segala arah dan gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida tersebut. Ilustrasi yang kita gunakan adalah zat cair (air). Nah, bagaimana pengaruh kedalaman (atau ketinggian) terhadap tekanan ? apakah tekanan air laut pada kedalaman 10 meter sama dengan tekanan air laut pada kedalaman 100 meter, misalnya ?
Semua penyelam akan setuju jika gurumuda mengatakan bahwa tekanan di danau atau di lautan akan bertambah jika kedalamannya bertambah. Silahkan menyelam dalam air kolam atau air sumur… hehe.. lebih keren dirimu pernah mandi air laut dan bahkan pernah menyelam ke bagian laut yang dalam. Semakin dalam menyelam, perbedaan tekanan akan membuat telinga kita sakit. Gurumuda pernah mencobanya di kampoeng. Kok bisa ? Agar dirimu lebih memahami penjelasan gurumuda, mari kita tinjau tekanan air pada sebuah wadah sebagaimana tampak pada gambar. Tinggi kolom cairan adalah h dan luas penampangnya A. Bagaimana tekanan air di dasar wadah ?
Keterangan : w adalah berat air, h = ketinggian kolom air dalam wadah yang berbentuk silinder, A = luas permukaan dan P adalah tekanan.

< ![endif]-->
Massa kolom zat cair adalah :

< ![endif]-->
Jika kita masukan ke dalam persamaan Tekanan, maka akan diperoleh :

< ![endif]-->
Pa = tekanan atmosfir. Pada gambar di atas tidak digambarkan Pa, tapi dalam kenyataannya, bila wadah yang berisi air terbuka maka pada permukaan air bekerja juga tekanan atmosfir yang arahnya ke bawah. Tergantung permukaan wadah terbuka ke mana. Jika permukaan wadah terbuka ke atas seperti pada gambar di atas, maka arah tekanan atmosfir adalah ke bawah. Mengenai tekanan atmosfir selengkapnya bisa dibaca pada penjelasan selanjutnya. Tuh di bawah…
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis dan kedalaman zat cair (percepatan gravitasi bernilai tetap). Jika kedalaman zat cair makin bertambah, maka tekanan juga makin besar. Ingat bahwa cairan hampir tidak termapatkan akibat adanya berat cairan di atasnya, sehingga massa jenis cairan bernilai konstan di setiap permukaan. Jika perbedaan ketinggian sangat besar (untuk laut yang sangat dalam), massa jenis sedikit berbeda. Tapi jika perbedaan ketinggian tidak terlalu besar, pada dasarnya massa jenis zat cair sama (atau perbedaanya sangat kecil sehingga diabaikan).
Kita juga bisa menggunakan persamaan di atas untuk menghitung perbedaan tekanan pada setiap kedalaman yang berbeda. Kita oprek lagi persamaan di atas menjadi :
< ![endif]-->

Tekanan Atmosfir (Tekanan Udara)
Sadar atau tidak setiap hari kita selalu “diselimuti” oleh udara. Ketika kita menyelam ke dalam air, semua bagian tubuh kita diselubungi oleh air. Semakin dalam kita menyelam, semakin besar tekanan yang kita rasakan. Nah, sebenarnya setiap hari kita juga diselubungi oleh atmosfir yang selalu menekan seluruh bagian tubuh kita seperti ketika kita berada di dalam air. Seperti pada air laut, permukaan bumi bisa kita ibaratkan dengan “dasar laut” atmosfir. Jika benar atmosfir juga menekan seluruh bagian tubuh kita setiap saat, mengapa kita tidak merasakannya, sebagaimana jika kita berada di dasar laut ? jawabannya adalah karena sel-sel tubuh kita mempertahankan tekanan dalam yang besarnya hampir sama dengan tekanan luar. Hal ini yang membuat kita tidak merasakan efek perbedaan tekanan tersebut.
Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa kedalaman zat cair mempengaruhi besarnya tekanan zat cair tersebut. Semakin dalam lautan, semakin besar tekanan air laut pada kedalaman tertentu. Bagaimana dengan atmosfir alias udara ?
Sebagaimana setiap fluida, tekanan atmosfir bumi juga berubah terhadap kedalaman (atau ketinggian). Tetapi tekanan atmosfir bumi agak berbeda dengan zat cair. Perubahan massa jenis zat cair sangat kecil untuk perbedaan kedalaman yang tidak sangat besar, sehingga massa jenis zat cair dianggap sama. Hal ini berbeda dengan massa jenis atmosfir bumi. Massa jenis atmosfir bumi bervariasi cukup besar terhadap ketinggian. Massa jenis udara di setiap ketinggian berbeda-beda sehingga kita tidak bisa menghitung tekanan atmosfir menggunakan persamaan yang telah diturunkan di atas. Selain itu tidak ada batas atmosfir yang jelas dari mana h dapat dukur. Tekanan atmosfir juga bervariasi terhadap cuaca. Jika demikian, bagaimana kita mengetahui besarnya tekanan udara ? untuk mengetahui tekanan atmosfir, kita melakukan pengukuran.
Pengukuran Tekanan
Pernahkah dirimu mendengar nama paman Torricelli ? kalau belum, mari kita berkenalan dengan paman Torricelli. Paman Evangelista Torricelli (1608-1647), murid eyang Galileo, membuat suatu metode alias cara untuk mengukur tekanan atmosfir pada tahun 1643 menggunakan barometer air raksa hasil karyanya. Barometer tersebut berupa tabung kaca yang panjang, di mana dalam tabung tersebut diisi air raksa. Nah, tabung kaca yang berisi air raksa tersebut dibalik dalam sebuah piring yang juga telah diisi air raksa (lihat gambar di bawah ya)

< ![endif]-->
Catatan : dirimu jangan bingung mengapa permukaan air raksa melengkung. Nanti akan gurumuda jelaskan pada pokok bahasan tegangan permukaan
Ketika tabung kaca yang berisi air raksa dibalik maka pada bagian ujung bawah tabung (pada gambar terletak di bagian atas) tidak terisi air raksa, isinya cuma uap air raksa yang tekanannya sangat kecil sehingga diabaikan (p2 = 0). Pada permukaan air raksa yang berada di dalam piring terdapat tekanan atmosfir yang arahnya ke bawah (atmosfir menekan air raksa yang berada di piring). Tekanan atmosfir tersebut menyanggah kolom air raksa yang berada dalam pipa kaca. Pada gambar, tekanan atmosfir dilambangkan dengan po. Besarnya tekanan atmosfir dapat dihitung menggunakan persamaan :

< ![endif]-->
Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata tekanan atmosfir pada permukaan laut adalah 1,013 x 105 N/m2. Besarnya tekanan atmosfir pada permukaan laut ini digunakan untuk mendefinisikan satuan tekanan lain, yakni atm (atmosfir). Jadi 1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 101,3 kPa (kPa = kilo pascal). Satuan tekanan lain adalah bar (sering digunakan pada meteorologi). 1 bar = 1,00 x 105 N/m2 = 100 kPa.
Bagaimana nilai tekanan atmosfir di atas diperoleh ?
Pengkurannya menggunakan prinsip yang telah ditunjukan oleh paman torricelli di atas. Tinggi kolom air raksa yang digunakan adalah 76 cm (tekanan atmosfir hanya dapat menahan kolom air raksa yang tingginya hanya mencapai 76,0 cm), di mana suhu air raksa yang digunakan tepat 0o C dan besarnya percepatan gravitasi 9,8 m/s2. massa jenis air raksa pada kondisi ini adalah 13,6 x 103 kg/m3. Sekarang kita bisa menghitung besarnya tekanan atmosfir :
< ![endif]-->

Alat pengukur tekanan
Terdapat banyak alat yang digunakan untuk mengukur tekanan, di antaranya adalah manometer tabung terbuka (lihat gambar di bawah).

< ![endif]-->
Pada manometer tabung terbuka, di mana tabung berbentuk U, sebagian tabung diisi dengan zat cair (air raksa atau air). Tekanan yang terukur dihubungkan dengan perbedaan dua ketinggian zat cair yang dimasukan ke dalam tabung. Besar tekanan dihitung menggunakan persamaan :

< ![endif]-->
Pada umumnya bukan hasil kali pgh yang dihitung melainkan ketinggian zat cair (h) karena tekanan kadang dinyatakan dalam satuan milimeter air raksa (mmhg) atau milimeter air (mm-H2O). Nama lain mmhg adalah torr (mengenang jasa paman Evangelista Torricelli).
Selain manometer, terdapat juga pengukur lain yakni barometer aneroid, baik mekanis maupun elektrik, termasuk alat pengukur tekanan ban dkk. Alat yang digunakan oleh paman torricelli untuk mengukur tekanan atmosfir disebut juga barometer air raksa, di mana tabung kaca diisi penuh dengan air raksa kemudian dibalik ke dalam piring yang juga berisi air raksa.
Tekanan Terukur, Tekanan gauge dan Tekanan absolut
Dirimu punya mobil atau sepeda motor/sepeda-kah ? jika punya bersyukurlah. Jika belum punya, silahkan bermain ke bengkel terdekat. Amati om-om yang bekerja di bengkel… wah, jangan pelototin om-nya dong, tapi perhatikan kegiatan mereka di bengkel, khususnya ketika mengisi udara dalam ban kendaraan (mobil atau sepeda motor). Biasanya mereka menggunakan alat ukur tekanan udara. Hal ini membantu agar tekanan udara ban tidak kurang/melebihi batas yang ditentukan. Nah, ketika om-om tersebut mengisi udara dalam ban, yang mereka ukur adalah tekanan udara dalam ban saja. Tekanan atmosfir tidak diperhitungkan. Bukan hanya ketika mengukur tekanan udara dalam ban, bola sepak dkk tetapi juga sebagian besar pengukuran tekanan lainnya, tekanan atmosfir tidak diukur. Tekanan yang dikur tersebut dinamakan tekanan terukur. Lalu apa bedanya dengan tekanan absolut ?
Tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan terukur. Jadi untuk mendapatkan tekanan absolut, kita menambahkan tekanan terukur dengan tekanan atmosfir. Dengan kata lain, tekanan absolut = tekanan total. Secara matematis bisa ditulis :
p = pa + pukur
misalnya jika tekanan ban yang kita ukur = 100 kPa, maka tekanan absolut adalah :
p = pa + pukur
p = 101 kPa + 100 kPa
p = 201 kPa
Besarnya tekanan absolut = 201 kPa.
Terus pa = 101 kPa (101 kilo Pascal) datangnya dari mana ? sudah gurumuda jelaskan di atas. Baca kembali kalau dirimu sudah melupakannya…
Ada satu lagi istilah, yakni tekanan gauge alias tekanan tolok. Tekanan gauge merupakan kelebihan tekanan di atas tekanan atmosfir. Misalnya kita tinjau tekanan ban sepeda motor. Ketika ban sepeda motor kempes, tekanan dalam ban = tekanan atmosfir (Tekanan atmosfir = 1,01 x 105 Pa = 101 kPa). Jika dirimu ingin mengunakan ban tersebut sehingga sepeda motor yang “ditunggangi” bisa kebut-kebutan di jalan, maka dirimu harus mengisi ban tersebut dengan udara. Ketika ban diisi udara, tekanan ban pasti bertambah. Nah, ketika tekanan ban menjadi lebih besar dari 101 kPa, maka kelebihan tekanan tersebut disebut juga tekanan gauge. Begitu….

ilmu kebidanan dalam fisika kesehatan

Muhammad Fandizal
Ilmu Itu Diperoleh Dari Lidah Yang Gemar Bertanya dan Dari Akal yang Suka Berpikir

HUBUNGAN ILMU FISIKA SEBAGAI ILMU DASAR DAN ILMU KEBIDANAN SEBAGAI ILMU TERAPAN
PENGATURAN SUHU TUBUH
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
Alat dan Bahan :
1. Themometer pengukur suhu tubuh
2. Kapas
3. Alkohol
Cara Kerja
1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu pengukuran.
2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda.
3. Sebelum digunakan, termometer dikibaskan sampai air raksanya mencapai garis 0
terendah yaitu sekitar 35 C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas
yang dibasahi alkohol.
4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit.
5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat di
lembar data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan
kembali ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol.
*PEMINDAHAN BAHAN*
Pengertian pemindahan beban secara manual, menurut American Material Handling Society bahwa material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), Pengepakan (packaging), penyimpanan (storing) dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.(Wignjosoebroto, 1996).
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Kinerja faal dan kenyamanan dari pekerja sudah terbukti sangat menunjang tingkat produktivitas pekerja, dengan demikian para penanggung jawab keselamatan dan kenyamanan kerja harus memikirkan faktor bahaya-bahaya biomekanika.
Sebaiknya aktifitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan rasa sakit pada pekerja. Sebaiknya aktivitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan sakit pinggang, sakit pundak atau pergelangan tangan yang membuat pekerja menderita.
Biomekanika Terapan
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap biomekanika yaitu:
1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:
a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.
b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.
c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat didepan tubuh).
3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk pemindahan berfrekuensi tinggi.
4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.
Beban Kerja Fisik Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori
Salah satu kebutuhan umum dalam pergerakan otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke otot untuk pembakaran zat dalam menghasilkan energi.
Menteri Tenaga Kerja melalui Kep. No. 51 tahun 1999, menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut :
- Beban kerja ringan : 100 – 200 kilo kalori/jam
- Beban kerja sedang : > 200 – 350 kilo kalori/jam
- Beban kerja berat : > 350 – 500 kilo kalori/jam
Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan kalori seorang pekerja selama 24 jam ditentukan oleh tiga hal :
1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal. Keterangan kebutuhan seorang laki-laki dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 100 kilo joule (23,87 kilo kalori) per 24 jam per kg BB. Sedangkan wanita dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 98 kilo joule (23,39 kilo kalori) per 24 jam per kg BB.
2. Kebutuhan kalori untuk kerja. Kebutuhaan kalori untuk kerja sangat ditentukan oleh jenis aktivitas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan.
3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas-aktivitas lain diluar jam kerja. Rata-rata kebutuhan kalori untuk aktivitas diluar kerja adalah ± 2400 kilo joule (573 kilo kalori) untuk laki-laki dewasa dan sebesar 2000 – 2400 kilo joule (425 – 477 kilo kalori) per hari untuk wanita dewasa.
*TERMODINAMIKA*
ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN ARAH REAKSI
Entropi dan Ketidakteraturan
Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi dalam total sistem, semua susunan ekivalen
Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan kuantitas entropi (S)
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem
Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan yang kecil atau entropi rendah
Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atau entropi tinggi
Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak teratur, random dan energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar Sdisorder > Sorder
Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya
Ssis = Sfinal – Sinitial
Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan negatif
Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika
Apa yang menentukan arah perubahan spontan?
Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur
Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur (air membeku) secara spontan
Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dalam arah spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum kedua termodinamika
Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif
Suniv = Ssis + Ssurr > 0
Entropi Molar Standar
Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat tersusun tanpa merubah energi dalam
Tahun 1877 Ludwig Boltzmann menguraikan hubungan ini secara kuantitatif
S = k ln W
Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/NA)  1,38x10-23 J/K
Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan menerapkan hukum ketiga Termodinamika yang menyatakan kristal sempurna memiliki entropi nol pada temperatur nol absolut Ssis = 0 pada 0 K
Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi minimum sehingga hanya ada satu cara mereka tersusun
Nilai entropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan T tertentu, untuk gas pada 1 atm, larutan 1 M, dan zat murni pada keadaan paling stabil untuk padat dan cair
Entropi merupakan besaran ekstensif sehingga tergantung pada jumlah oleh karena itu dikenalkan dengan entropi molar standar dalam satuan J/mol K
Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem
• Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat akibat pengaruh
• Perubahan temperatur
• Keadaan fisik dan perubahan fasa
• Pelarutan solid atau liquid
• Pelarutan gas
• Ukuran atom atau kompleksitas molekul
1. Perubahan Temperatur
• So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur
T(K) 273 295 298
So 31,0 32,9 33,1
• Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel
2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa
• Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan entropi positif
• Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid ke gas
Na H2O C(grafit)
• So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
• So (g) 153,6 188,7 158,0
3. Pelarutan solid atau liquid
• Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall
NaCl AlCl3 CH3OH
• So s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)
• Soaq 115,1 -148 132
4. Pelarutan Gas
• Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid
• Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni
• Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (Soaq = 110,9 J/mol K)
5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul
• Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan komplesitas molekul
• Li Na K Rb Cs
• Jari2 152 186 227 248 265
• M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9
• So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2
• Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul
• Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen
NO NO2 N2O4
• So(g) 211 240 304
• Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul
• Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul dapat bergerak terhadap bagian lain
• Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding rantai pendek
CH4 C2H6 C3H8 C4H10
• So 186 230 270 310
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]-->
Entropi Standar Reaksi Sorxn
• Sorxn = mSoproduk - nSoreaktan
• m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh koefisien reaksi
• Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas menghasilkan 2 mol gas karena gas memiliki entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang dari reaktan sehingga entropi turun selama reaksi
• N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
• Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) – [(1 mol N2 x So N2) + (3 mol H2 x So H2)]
• Sorxn = (2 x 193) – [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K
• Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika entropi lingkungan meningkat melebihinya
• Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink)
• Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan ini menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat sehingga entropi meningkat qsis <>surr > 0, Ssurr > 0
• Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr <>surr <>
• Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas sistem dan berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum transfer panas
Ssurr -qsis, dan Ssurr  1/T
• Kombinasinya menghasilkan
Ssurr = -qsis/T
• Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, qp sama dengan H sehingga
Ssurr = -Hsis/T
• Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur Hsis dan temperatur ketika perubahan terjadi
Perubahan Entropi dan Keadaan Kesetimbangan
• Perubahan mengarah kekesetimbangan secara spontan, Suniv > 0
• Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk mendorong perubahan sehingga Suniv = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada sistem diikuti perubahan entropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda tanda
• Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0
• Atau Ssis = -Ssurr
Kesetimbangan Uap Air
• Penguapan 1 mol air pada 100oC (373 K)
H2O(l:373 K)  H2O(g: 373 K)
Sosis = So H2O(g) – So H2O(l)
= 195,9 – 86,8 = 109,1 J/K
• Sistem menjadi lebih tidak teratur
Ssurr = -Hosis/T = -Hovap/T
= -40,7 x 103 J/373 K = -109 J/K
Suniv = 109 J/K + (-109 J/K) = 0
• Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi berlangsung spontan baik arah maju maupun balik
Eksotermik dan Endotermik Spontan
• Reaksi Eksotermik
C6H12O6(s) + 6O2(g)  6CO2(g) + 6H2O(g) + kalor
CaO(s) + CO2(g) CaCO3(s) + kalor
• Reaksi Endotermik
Kalor + Ba(OH)2•8H2O(s) + 2NH4NO3(s)  Ba2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2NH3(aq) + 10H2O(l)
Entropi, Energi Bebas dan Kerja
• Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur Ssis dan Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita memiliki satu parameter saja untuk menentukan spontanitas
• Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem
G = H – TS
• Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877
Suniv = Ssis + Ssurr
• Pada Tekanan konstan Ssurr = -Hsis/T
Suniv = Ssis - Hsis/T
• Jika kedua sisi dikalikan –T maka
-TSuniv = Hsis - TSsis atau
-TSuniv = Gsis
• Suniv > 0 spontan  G <>
• Suniv <> G > 0
• Suniv = 0 setimbang  G = 0
Menghitung Perubahan Energi Bebas Standar
Gosis = Hosis - TSosis
• Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia fungsi keadaan) dari energi bebas produk dan reaktan
Gorxn = Gmof(produk) - Gnof(reaktan)
• Catatan : Gof suatu unsur pada keadaan standarnya adalah nol
*ENTROPI DAN HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA*
Miftachul Hadi (Fisika LIPI)
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah kolam tidak membeku di musim panas. Jika sebuah benda panas berinteraksi dengan benda dingin, maka tak terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan benda dingin semakin dingin, meskipun proses-proses tersebut tidaklah melanggar hukum kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama termodinamika.
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh Clausius mengatakan, “Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain, selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari sebuah benda ke benda lain pada temperatur yang lebih tinggi".
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar".
Jika entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum kedua termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin besar.
Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di dalam benda A bersesuaian dengan temperatur T1 dan benda B bersesuaian dengan temperatur T2".
Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan adalah, pers. (1):
S = k log w
dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati.
Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V adalah, pers. (2):
W1 = c V
dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di dalam volume V adalah, pers.(3):
w = w1N = (cV)N.
Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut bertambah besar.
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik. Arah dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin. Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara statistik. Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.
Diambil dari Halliday-Resnick, Fisika, alih bahasa Silaban-Sucipto, Erlangga, Jakarta, 1990.
*TERMODINAMIKA
Sebuah sistem termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
1 Konsep dasar dalam termodinamika
2 Sistem termodinamika
3 Keadaan termodinamika
4 Hukum-hukum Dasar Termodinamika
5 Lihat pula
Konsep dasar dalam termodinamika
Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.
Sistem termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
sistem terisolasi:
• sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
• sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
• sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
• Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
• Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
• Hukum Pertama Termodinamika
• Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
• Hukum kedua Termodinamika
• Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
• Hukum ketiga Termodinamika
• Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
*Radiasi,Konveksi dan Konduksi*
Radiasi biasanya berarti transmisi gelombang, objek atau informasi dari sebuah sumber ke medium atau tujuan sekitarnya.
Dalam fisika, konsep yang berhubungan adalah:
1. radiasi ionisasi adalah sebuah semburan partikel (seperti photon) dengan energi yang berkecukupan untuk menyebabkan ionisasi atom atau molekul.
2. radiasi non-ionisasi seperti di atas hanya tidak memiliki cukup energi.
3. radiasi elektromagnetik: cahaya adalah salah satu bentuknya yang tampak mata; radiasi thermal adalah bentuk panas. Keseluruhan, jangkauan panjang gelombang mencakup gelombang Frekuensi sangat rendah dengan panjang dalam km, radio AM, radio FM, TV dan gelombang mikro, inframerah (panas) gelombang, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma.
4. radiasi gravitasi
5. radiasi partikel adalah sebuah bentuk radiasi dimana unsur individual bersikap seperti partikel, contohnya radiasi neutron cepat atau lambat
6. radiasi Cherenkov adalah pemancaran radiasi elektromagnetik oleh partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medium terinsulasi lebih cepat dari kecepatan cahaya dalam medium tersebut.
7. radiasi synchotron dipancarkan oleh partikel bermuatan yang dipercepat dalam medan magnet dan bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini terjadi, contohnya, bila partikel bergerak dalam lingkaran, seperti dalam synchrotron.
Dalam Biologi, radiasi adaptive adalah sebuah proses dalam biologi evolusi dimana satu spesies menjadi banyak dalam rangka beradaptasi ke niche ekologi tertentu.
Radiasi kadangkala juga digunakan, tidak tepat, untuk menunjuk ke kontaminasi radioaktif, pembebasan isotop radioaktif ke lingkungan. Isotop tersebut kemudian melepaskan radiasi terionisasi, yang dapat membuat parah apabila isotop tersebut diserap oleh tumbuhan, hewan atau manusia, karena isotop kemudian melepas radiasi terionisasi dari dalam organisme
Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung.
Misalnya ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas tersebut.
Konveksi.
Konveksi terjadi diakibatkan adanya ekspansi termal dan konduksi. Konveksi sendiri artinya= cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu.
Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel sustansi tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas.
Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang. Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Ingat misalnya berat jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan mengapung di air. berat jenis besi yang lebih besar daripada air menyebabkan besi tenggelam di air.
Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari radiasi solar) dari bumi?
Pertama-tama radiasi solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi dimulai. Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena konveksi, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi.
Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi.
Latent Heat
Seiring dengan proses konveksi, terjadi pula evaporasi/penguapan uap air yang juga mendinginkan permukaan bumi (lihat artikel “Keringat mendinginkan tubuh”).
Kata Latent menegaskan bahwa panas tidak menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan perubahan keadaan.
Dalam hal ini panas yang ada di permukaan bumi juga berarti panas yang ada di permukaan lautan, danau, sungai, kelembapan tanah, vegetasi, yang menyebabkan air di permukaan bumi menguap (evaporasi) menjadi uap air yang naik ke atmosfir dalam proses konveksi.
Ingat kan? bahwa dalam proses evaporasi diperlukan panas/enerji- guna merubah keadaan tadi, dalam proses inilah lagi-lagi bumi kita kehilangan energi panasnya, dengan cara evaporasi.
Ketika uap air ini naik, di ketinggian temperaturnya akan menurun. Ketika temperatur turun cukup rendah hingga menyebabkan uap air berkondensasi di atmosfir, menjadi butiran-butiran cairan atau partikel-partikel es - awan.
Kalau enerji diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, maka enerji juga diperlukan ketika uap air berubah menjadi cairan atau solid (kondensasi).
Latent heat yang disebabkan oleh proses kondensasi, akhirnya memanaskan atmosfir .
Proses penguapan dan kondensasi air jelas memindahkan panas dari permukaan bumi ke atmosfir. Selanjutnya presipitasi mengembalikan air yang berkondensasi ke bumi dalam bentuk hujan atau salju di mana selanjutnya air ini bisa mengalami proses evaporasi dan kondensasi kembali.
Spektrum elektomagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)
Frekuensi Radio
Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:
Nama band Singkatan band ITU Frekuensi Panjang gelombang
  <>Hz > 100,000 km
Extremely low frequency ELF 1 3-30 Hz 100,000 km - 10,000 km
Super low frequency SLF 2 30-300 Hz 10,000 km - 1000 km
Ultra low frequency ULF 3 300-3000 Hz 1000 km - 100 km
Very low frequency
VLF 4 3-30 kHz 100 km - 10 km
Low frequency LF 5 30-300 kHz 10 km - 1 km
Medium frequency MF 6 300-3000 kHz 1 km - 100 m
High frequency HF 7 3-30 MHz 100 m - 10 m
Very high frequency VHF 8 30-300 MHz 10 m - 1 m
Ultra high frequency UHF 9 300-3000 MHz 1 m - 100 mm
Super high frequency SHF 10 3-30 GHz 100 mm - 10 mm
Extremely high frequency EHF 11 30-300 GHz 10 mm - 1 mm
  Di atas 300 GHz <>
Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20-20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu diatas 3 GHz (3×109 Hz).
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada RADAR (Radio Detection and Ranging). RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz
Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra, “bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Spektrum optik
Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma menjadi warna-warna dalam spektrum optik.
Warna-warna di dalam spektrum
Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
ungu 380-450 nm
biru 450-495 nm
hijau 495-570 nm
kuning 570-590 nm
jingga 590-620 nm
merah 620-750 nm
Ultraungu(Ultra violet)
Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet) adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380-200 nm) dan UV vakum (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380-315 nm), yang juga disebut “Gelombang Panjang” atau “blacklight“; UVB (315-280 nm), yang juga disebut “Gelombang Medium” (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut “Gelombang Pendek” (Short Wave).
Istilah ultraviolet berarti “melebihi ungu” (dari bahasa Latin ultra, “melebihi”), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai “hampir UV”. Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.
Sinar-X
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya
Sinar gamma
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektro magnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama — mereka adalah dua nama untuk radiasi elektro magnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkin kan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alpha atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya di ilustrasi kan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi).
Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika. Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.
*ELECTRO-CARDIOGRAPH (ECG)*
Kelainan fungsi jantung manusia tidak hanya ditemukan dikota-kota besar yang penuh
dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah yang jauh dari
kecukupan dan sentuhan teknologi. ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan
oleh para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang.
Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat-pusat pelayanan medis didaerah atau Pus-
kesmas. Untuk mengatahui kerja fungsi jantung seorang pasen, para medis didaerah harus
mengirim pasennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang hanya
terdapat di kota besar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih
besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya.
Personal Computer (PC) merupakan perangkat yang sudah menjadi kebutuhan masya-
rakat banyak dari berbagai tingkat strata ekonomi. Selain itu, PC sudah dipergunakan di
kantor-kantor pemerintahan termasuk kecamatan dan Puskesmas di daerah. Keberadaan
PC di Puskesmas-Puskemas didaerah merupakan peluang baru untuk dimanfaatkan
sebesar-besarnya, tidak sekedar hanya dipergunakan untuk menyimpan data atau kegiatan
administrasi lainnya. Selain itu, para dokter muda yang bekerja di tempat-tempat
terpencil, banyak yang telah mempunyai PC untuk kebutuhan kegiatan pribadinya.
Dari kedua keadaan diatas, tulisan ini menuangkan penelitian pengembangan sebuah alat
yang dapat mendeteksi dan mengirimkan signal gelombang listrik analog yang berasal
dari jantung melalui terminal input komunikasi PC kedalam PC. Dengan kata lain, alat
yang diteliti ini apabila dihubungkan dengan PC menjadi sebuah ECG yang banyak
dibutuhkan oleh para medis.
Alat yang dikembangkan ini terdiri dari sebuah ‘bio-amplifier’ yang menguatkan signal-
signal gelombang listrik yang berasal dari jantung (biopotential). Signal tersebut
dipengaruhi oleh banyak signal lain yang dikatagorikan sebagai noise yang berasal dari
banyak sumber diluar tubuh manusia yang sedang di amati. Noise ini diperkecil oleh
sebuah ‘filter’ yang dihubungkan pada output bio-amplifier. Sebuah pengubah signal
analog menjadi signal digital atau ADC (Analog to Digital Converter) ditambahkan
untuk mendapatkan signal biopotential berupa data digital agar dapat diolah oleh PC.
Transfer data digital dikendalikan oleh sebuah ‘micro controller’. Banyak keuntungan
yang diperoleh dari penggunaan micro controller ini karena kemampuan dan fasilitas
yang tersedia didalamnya selain untuk mentransfer data. Data digital dikirim ke PC
melalui terminal komunikasi serie yang terdapat pada micro controller dan PC. Untuk
menjaga agar tidak terjadi hubungan listrik antara rangkaian pendeteksi signal dengan
PC, dipergunakan sebuah penghubung cahaya (opto-coupler). Opto coupler ini meng-
hantarkan data digital yang akan dikirim melalui komunikasi serie, tetapi mengisolasi
hubungan listrik. Data digital yang masuk kedalam PC selanjutnya akan mudah diolah
untuk ditampilkan pada layar monitor atau dicetak (print). Bentuk informasi dalam data
digital memudahkan untuk dimanipulasi lebih lanjut.
2. Signal Gelombang Listrik Jantung (ECG) :
Gambar 1. Bentuk gelombang listrik jantung [4].
Biopotential yang dibangkitkan jantung terlihat pada gambar 1 diatas, dikenal dengan
nama electrocardiogram (ECG). Gelombang ini terdiri dari beberapa bagian gelombang
yang muncul selama proses kerja jantung. Gelombang P menunjukan depolarisasi pada
otot-otot atrial, gelombang komplex QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otot-
otot atria dan depolarisasi ventricules yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan.
Selang waktu dari P – Q menunjukan waktu delay didalam fiber-fiber didekat node AV
Signal ECG yang berasal dari jantung merambat keseluruh tubuh dan mempunyai
magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi signal ECG,
ditentukan titik-titik reference pengukuran untuk menempatkan elektroda. Pengukuran
signal ECG dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali
diperkenalkan oleh Einthoven [4]. Pengambilan titik reference ini kemudian dikenal
dengan segitiga Einthoven seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini.
Gambar 2. Segitiga Einthoven.
Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm (RA)
Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm (RA)
Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm (RA)
Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda.
Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik pengukuran diatas. Metoda ini
memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi
*FORSEP*
Forsep berupa alat logam menyerupai sendok. Bedanya dengan vakum, ektraksi forsep bisa dilakukan tanpa tergantung tenaga ibu, jadi bisa dilakukan meskipun ibu tidak mengedan (misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma atau penyakit jantung). Persalinan denga forsep relatif lebih berisiko dan lebih sulit dilakukan, namun kadang terpaksa dilakukan juga apalagi jika kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.
*VAKUM*
Vakum adalah semacam alat pengisap (negative-pressure vacuum extractor) yang digunakan untuk membantu keluarnya bayi. Persalinan dengan menggunakan vakum biasanya disebut ekstraksi vakum. Vakum membantu memberi tenaga tambahan untuk mengeluarkan bayi, dan biasanya digunakan saat persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan ibu sudah terlalu capek serta tidak kuat meneran lagi. Caranya, alat vakum yang berbentuk seperti pengisap dengan mangkok karet ditempelkan di kepala bayi yang sudah tampak di jalan lahir. Setelah kepala sudah menempel pada mangkuk vakum, dilakukan tarikan bersamaan dengan saat his / gerakan mengejan. Dengan demikian perlahan-lahan bayi bisa dilahirkan. Setelah penggunaan vakum, biasanya kepala bayi tampak agak benjol, hal ini wajar saja akibat isapan vakum, dan akan hilang sendiri nantinya. Karena vakum dilakukan dengan bantuan tenaga mengedan ibu, metode ini biasanya tidak dilakukan saat ibu tidak diperkenankan mengedan akaibat kondisi medis tertentu (misalnya menderita keracunan kehamilan atau asma berat).
Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"

*PEMERIKSAAN USG*
USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh, kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa orang bahkan menangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak fair bagi pasien.
Bagaimana menyikapi penggunaan alat USG ini dan seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh darinya? Berikut penjelasan dr. Achmad Mediana, Sp.OG dari RS Gandaria, Jakarta.
TAK ADA RADIASI
Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.
USG bukan merupakan sinar radiasi seperti halnya rontgen melainkan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan pada suatu permukaan. Pantulan suara itu lantas direkam dan diolah oleh komputer kemudian tampil dalam bentuk gambar. Sejauh ini penggunaan USG sangat aman dan tidak membahayakan janin, ibunya maupun dokter yang memeriksanya. Hasil pemeriksaan USG dapat direkam untuk kelengkapan data medis. Gambarnya pun bisa di-print sebagai dokumentasi.
CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Pervaginam
- Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
- Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
- Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
- Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
- Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
- Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
- Probe USG di atas perut.
- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.
- Daya tembusnya bisa 15 cm namun resolusinya berkurang.
JENIS PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
SAAT TEPAT PEMERIKSAAN
Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu:
* Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor.
* Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya.
Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:
* Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin.
* Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.
MANFAAT
Trimester I
- Memastikan hamil atau tidak.
- Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
- Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
- Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
Trimester II:
- Melakukan penapisan secara menyeluruh.
- Menentukan lokasi plasenta.
- Mengukur panjang serviks.
Trimester III:
- Menilai kesejahteraan janin.
- Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
- Melihat posisi janin dan tali pusat.
- Menilai keadaan plasenta.
TAK 100% AKURAT
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
* Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
* Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
* Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.
* Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
* Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
* Air ketuban sedikit.
* Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.